Forty Three: The One And Only

518 121 70
                                    

"Karena dia hanya satu,
dan satu-satunya." -Mine

.

.

.

.

.

.

.


Orion



"Ladies and gentlemen, welcome to Husein Sastranegara Airport. Local time is 14:18 and the temperature is 24°C.

For your safety and comfort, please remain seated with your seat belt fastened until the Captain turns off the Fasten Seat Belt sign. This will indicate that we have parked at the gate and that it is safe for you to move about. Please check around your seat for any personal belongings you may have brought on board with you and please use caution when opening the overhead bins, as heavy articles may have shifted around during the flight.

If you require deplaning assistance, please remain in your seat until all other passengers have deplaned. One of our crew members will then be pleased to assist you.

On behalf of Garuda Indonesia Airlines and the entire crew, I'd like to thank you for joining us on this trip and we are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!"



Kerja di penerbangan hampir 5 tahun, announcement setiap mau landing adalah kalimat yang paling gue benci. Karena setiap kali mau landing, jantung gue akan bekerja seribu kali lebih cepat dari biasanya dan pundak gue akan menanggung beban seribu kali lebih berat dari biasanya. Meskipun di sini, posisi gue masih sebagai co-pilot, tapi tetap aja gue juga bertugas untuk bekerjasama dengan pilot dalam mendaratkan pesawat sampai selamat. Karena apa ya, beda dengan transportasi darat, mengendarai pesawat itu bisa mulai ngerasa tenang kalau pesawat udah benar-benar berhenti di Apron, tentunya dengan bantuan dari Apron Movement Control.

Tapi ternyata, kali ini landing nggak cuma jadi hal yang gue benci. Tapi juga gue tunggu-tunggu. Setelah ratusan kali gue take off dan landing dengan perasaan kosong dan bahkan sepertinya tanpa tujuan gue sendiri, akhirnya sekarang gue tau kenapa gue sangat ingin cepat-cepat landing. Tentunya selain ketemu keluarga gue sendiri dan mengantarkan penumpang dengan selamat ke tujuannya masing-masing.

Itu karena setelah gue landing, gue tau ke mana gue harus pulang. Gue udah punya rumah baru yang siap menunggu gue pulang dengan selamat. Meski dia nggak nunggu di pintu kedatangan, terus lari untuk memeluk gue di bandara—seperti drama atau film-film di TV—tapi setidaknya kali ini hati gue punya tujuan.

"Thanks for your hard work, Capt."


Helo lagi Bandung, helo, Ina.



***


REUNION SQUAD


Rachel Nathaline
Anyone could u help me pls? Dion sakit, gue butuh temen ke dokter dan gak bisa nyetir sendiri

Remorseful [SKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang