Forty: Flashback

601 140 189
                                    


"I just want to say goodbye for the sadness. Now I become more mature and ready to make a new journey. With you." -Orion

.

.

.

.

.

.

.




Orion



Rumah yang sudah ditinggalkan lama pasti tidak akan pernah sama lagi rasanya.


Menurut kebanyakan orang sih gitu, katanya. Delapan tahun gue meninggalkan Indonesia dan seisinya. Gue meninggalkan Tripdate Squad, pun meninggalkan Ina demi sesuatu yang harus gue perjuangkan lebih dulu. Sekolah penerbangan di negeri orang, dengan umur gue yang sedang menginjak 18 tahun. Nggak pernah sebelumnya gue membayangkan akan ada ribuan kilometer jauhnya dari rumah demi mengejar impian gue yang setinggi itu.


Jadi pilot.

Gue lupa kapan tepatnya gue bermimpi setinggi itu. Bisa mengendarai pesawat boeing, membawa ratusan penumpang dan memiliki ribuan jam terbang. Menikmati keindahan daratan dan lautan dari udara, pun menyaksikan sunrise dan sunset sambil mengendarai burung besi.



Beberapa tahun lalu, gue kembali tanpa mengabari siapa pun.

Dan saat itu gue mengamini apa yang orang-orang bilang bahwa rumah yang sudah ditinggalkan lama memang rasanya tidak sama lagi.

Tidak akan pernah sama lagi.


Bandung masih tetap sejuk, tapi nggak bisa membuat hati gue adem. Gue akhirnya berhubungan kembali dengan Vio, satu-satunya Tripdate Squad yang gue hubungi tapi rasanya nggak sama lagi. Vio malah membuat hati gue merasa semakin kehilangan.

Kehilangan Tripdate Squad,

Pun kehilangan Ina.







Lantai 10, kamar nomor 904.

Gue menekan bel berkali-kali sejak lima belas menit lalu, tapi si pemiliknya belum keluar sama sekali. Kali ini gue menekannya dengan serampangan, gue tekan terus-terusan sampai akhirnya membuahkan hasil. Pintu terbuka dan menampilkan sosok Ina yang baru bangun tidur dengan terusan selutut bermotif garis-garis dan rambutnya yang sedikit messy.

Matanya membeliak kaget bikin gue nggak tahan untuk langsung masuk ke apartemennya dan menutup pintu.

"Na please deh, ini udah jam 9 dan kamu baru bangun?" gue berjalan mendahuluinya, menenteng sebuah paper bag berisi sayuran dan snack-snack.

Remorseful [SKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang