#39 - See You In 2 Years.

36.5K 5K 785
                                    

Butuh usaha yang cukup untuk aku ngejalanin hari ini.

Semua barang aku udah aku packed dan sore ini aku berangkat ke Kanada.

Tiap detik, menit atau jam yang lewat malah bikin aku deg-degan. Makin sulit buat aku untuk pergi.

Tapi ya gimana, keputusan aku udah bulat. Udah jadi tanggung jawab aku untuk ngejalanin pilihan hidup aku ini.

"NANTI LUCAS GIMANA?" Teriak Lucas.

Percaya gak, aku sama Lucas lagi gak jauh-jauhan. Lucas ada di sebelah aku. Tapi Lucas beneran teriak di deket kuping aku.

Bisa tuli mendadak saya pemirsa.

"Gimana apanya sih?" Tanyaku. Aku ngehela nafas pasrah (banget).

"Nanti yang ngurusin Lucas siapa? Yang bantuin Lucas kuliah siapa? Yang nyiapin makan Lucas siapa? Yang Lucas pelukin nanti siapa?" Keluh Lucas.

Pengen aku sentil ginjalnya biar geli.

"Ada Kak Jungwoo." Kata aku berusaha sabar. "MANA ENAK DIA DIPELUK?" Balas Lucas.

"Cari pacar sana makanya!" Aku muak, dan akhirnya memilih untuk masuk ke kamar.

Lucas gak kehabisan akal, dia nyusulin aku ke kamar. Hhhh harusnya aku kunci aja tadi.

"Kak, Lucas juga mau kuliah di luar negeri." Kata Lucas.

"Yaudah sana." Jawab aku. "Dimana ya kak enaknya?" Tanyanya. Aku natap Lucas. "Beneran mau kuliah di luar negeri?" Tanya aku. Lucas manggut-manggut.

"Cari negara yang biaya hidupnya rendah, biar kamu gak kekurangan uang." Kataku.

"Dimana tuh kira-kira?" Tanya Lucas.

"Zimbabwe." Jawabku.















"KE AFRIKA DONG SAYA BU MONMAAP."










***














"Mama sama Kak Ital masih dijalan. Sebentar lagi nyampe." Kata Jaehyun. Aku ngangguk-ngangguk aja.

"Barang-barang kamu udah siap?" Tanya Jaehyun. Sekali lagi, aku cuma ngangguk.

"Passport?"

"Udah semua kok. Tinggal berangkat aja." Jaehyun ngangguk dan ngebuang nafas beratnya.

Jaehyun bener-bener keliatan sedih. Aku ngerti, karena aku juga ngerasain. Emang gak enak untuk ninggalin orang-orang tersayang kita.

Siang ini, Tante Sarah sama Kak Krystal ngajak aku sama Jaehyun untuk makan siang bareng. Pertemuan terakhir aku sama mereka. Huhu sedih banget.

Tangan kanan Jaehyun masih setia untuk ngerangkul pundak aku dan tangan kirinya dia pake untuk genggam tangan kiri aku. Sesekali dia mainin jari aku.

"Muka kamu kusut banget sih. Senyum dong." Aku berusaha untuk mencairkan suasana. Jaehyun gak nurut, malah mukanya makin kusut.

"It's okay, aku bakal sempetin pulang kesini kok." Kataku. Jaehyun diem sebentar.

"Janji ya sama aku, no matter what happens, kamu bakal tetep sama aku." Katanya. Aku ketawa.

"Harusnya aku yang ngomong begitu." Balas aku.

"Aku gak mau kehilangan kamu lagi. Kamu boleh benci aku, kamu boleh lakuin apapun yang kamu mau ke aku kalo aku berpaling dari kamu." Kata Jaehyun yang sekarang udah ngadepin badannya kearahku.

jefe || nct jaehyun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang