Part 22: Serba Salah

2.2K 126 0
                                    


Maap baru bisa apdet🙏
Selamat membaca kisah Angga dan Vindy

****

Pemandangan Angga yang terus menempel pada anak baru tentu saja membuat geger seluruh penghuni SMA Nakula. Banyak dari mereka yang menganggap Vindy dan Angga putus karna kehadiran si murid baru. Ada juga yang mensyukuri mereka putus, karna bagi penggemar Angga, Vindy itu terlalu dingin dan kurang bersyukur.

Tapi ada juga yang mengumpati bahwa Angga lah yang brengsek. Cowok itu sering ketahuan jalan dengan cewek random di sekolah ini. Juga sebagian besar cowok mulai menjalankan aksinya menarik perhatian Vindy yang dianggap tidak ada lagi pawangnya untuk dijadikan pacar.

Seperti sekarang, ada seorang pemuda yang tengah berdiri dihadapan Vindy dengan membawa sebuket bunga mawar merah. Vindy yang tadinya akan berjalan ke kelas sampai harus berhenti dan rela dirinya dikerubungi para siswa lain. Ck! Males sebenernya.

"Vindy, gue suka sama lo. Lo mau kan jadi pacar gue?"

Cowok dihadapan Vindy ini adalah salah satu siswa populer di Nakula. Galang namanya. Dia anggota ekskul renang dan sering memenangkan medali emas untuk sekolahnya, bahkan pernah sampai ke tingkat internasional.

Galang tipe cowok tinggi putih dengan dua lesung pipi yang dalam dikedua pipinya. Tidak termasuk juara paralel tapi bukan juga dari kelas buangan. Kalau dipikir-pikir, Galang ini bisa lah masuk nominasi cowok ideal untuk dijadikan pacar.

"Gue gak mau."

Tiga kata yang selalu Vindy ucapkan pada deretan cowok yang sudah menyatakan perasaan padanya. Setelah mengatakan itu Vindy kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas. Tapi Galang keburu berlari dan menghalang jalannya, membuat gadis itu memutar bola matanya malas.

"Kenapa? Gue terlalu baik?" Tanya Galang dengan nada suara menuntut.

Vindy terkekeh. "Pede banget Lo terlalu baik buat gue?" Sinisnya. Gadis itu menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Gue gak suka manusia air kayak Lo." Lanjutnya kembali melangkah.

Tapi sepertinya Galang tak mau menyerah begitu saja untuk mendapatkan primadona sekolah, ia kembali menghadang langkah Vindy berikut dengan kerumunan tadi yang juga mengikutinya.

"Lo gak suka gue renang? Kalo gitu gue bakal tinggalin renang, demi Lo."

Ada sebagian besar dari kerumunan yang mendesah kecewa ketika atlet renang kebanggaan mereka berniat mengundurkan diri demi perempuan. Tapi sebagian yang lebih besarnya lagi malah menyoraki bahwa dia adalah cowok gentle. Dunia emang adil kalo masalah begini.

Vi dy menundukkan kepalanya untuk mengumpat pelan, kemudian gadis itu kembali mendongak menatap cowok jangkung yang sangat tinggi itu. Tiba-tiba Vindy menarik Galang agar lebih mendekatkan telinga ke bibirnya. Sontak kerumunan bersorak riang menganggap bahwa penglihatan mereka baru saja menangkap Vindy akan mencium pipi pemuda itu.

"Gue gak suka cowok brengsek yang doyan main bawa cewek ke hotel." Bisiknya.

Sebuah seringai manis tercetak di wajah cantik Vindy ketika gadis itu menjauhkan wajahnya dan melihat raut wajah Galang yang memucat. Vindy menepuk bahu Galang kemudian berjalan melaluinya begitu saja.

"Vindy.."

Baru saja Vindy hendak menoleh, tubuhnya terdorong ke depan karna dua buah lengan merangkul bahunya.

"Lo tadi..." Kiran menjeda kalimatnya kemudian mengacungkan sebuah jempol. "Keren banget, anjirr!" Lanjutnya heboh.

"Gila! Gila! Gila!" Kali ini suara Shira berdecak kagum. "Lo bikin muka sok ganteng Gilang jadi pucet kayak abis kepergok main janda. You are really queen of bitch!"

Sakura✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang