Extra Part: 🌺🌺🌺

3.9K 162 84
                                    



Nih aku up extra partnya

Bilang apa dulu anak-anak 😉



🌺🌺🌺



Suara gemelatuk sepatu mahal beradu dengan lantai marmer terdengar mengalun nyaring. Padahal tidak senyaring itu seharusnya, karna sang pemakai pun tidak menghentakkannya dengan sengaja. Langkahnya terbilang santai, namun tegas dan berwibawa. Membuat orang-orang disekitarnya terdiam segan dan secara naluri menarik diri.

Pria muda itu melangkah santai dengan mata tertuju pada ponselnya. Setelan jas yang membalut tubuh proposionalnya nampak begitu mahal. Rambut hitamnya disisir rapi kebelakang menambah kesan dewasa.

Langkah pria itu memasuki lift khusus para petinggi. Diliriknya jam tangan Rolex berwarna silver yang melingkar di tangan kirinya. Masih ada setengah jam sebelum rapat di mulai.

"Siapkan berkas untuk rapat nanti," perintahnya pada sang sekretaris sambil berlalu, tanpa menunggu sahutan.

Pria itu duduk di kursi kebesarannya, menghadap sebuah dinding kaca tembus pandang yang langsung disuguhi pemandangan kota dari lantai atas.

Kelopak mata pria itu menyayu, pandangannya tertuju pada dua buah bingkai foto yang terpajang di atas mejanya. Satu foto berisi seorang pemuda tampan dengan jubah dan topi toga sedang tersenyum bahagia kearah kamera, bersama seorang pria paruh baya namun terlihat sangat berwibawa.

Foto disebelahnya berisi tiga orang pemuda yang tertawa lepas sambil melemparkan topi toga mereka ke atas.

Diantara dua foto itu ada sebuah hiasan action figur seorang gadis cantik berambut merah muda.




"Permisi Pak Angga,"

Lamunan Angga terpecah seketika, pria muda itu berdehem mengembalikan raut wajah tegasnya. Dilihatnya sang sekretaris menunduk hormat dengan membawa beberapa berkas ditangannya.

"Maaf Pak, saya tadi sudah mengetuk pintu tapi---"

"Mana berkas yang saya minta?" Potong Angga.

Sekretaris itu menipiskan bibirnya, merasa biasa dengan perlakuan Angga yang seperti ini. Wanita itu menyerahkan berkas kemudian pamit undur diri, tentunya dengan cara sesopan mungkin.




Angga baru akan membuka berkas didepannya saat ponsel hitam keluaran terbaru itu berdering. Kening Angga mengernyit saat tahu, ada sebuah panggilan video call.

Tanpa basa-basi Angga menggeser tombol layarnya, dan langsung memposisikan ponselnya agak ke depan.

"Apaan, bangsat?!" Itulah sapaan pertama Angga untuk orang yang menghubunginya.

Sementara layar ponselnya menampilkan wajah seorang pria tampan yang tengah tertawa puas. "Galak amat lo, jamet! Gak kangen ya lo sama gue?"

Angga memutar bola matanya malas, "jadi lo vc gue cuma buat ngomong nggak penting? Buang waktu gue aja lo, anjing!"

"weh santai bos, sesibuk apa sih manusia yang dulunya suka balapan keong?" kata pria itu tertawa.

Sakura✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang