Baca part ini ada syaratnyaKomen pake capslock ya
Update lagi tiga hari setelah ada komentar capslock
Kalo ada yang ngelanggar satu, update nya ditunda satu hariPercayalah.. aku hanya ingin tahu seberapa greget cerita ini buat kalian :')))))
****
"MUNGKIN SANG FAJAR.. DAN SAYAP SAYAP BURUNG PATAH.. MENYAKSIKAN KITA BERSETERU.. SELALU TAK PERNAH DAMAI.."
Shira meringis pelan menahan malu mendengar Kiran bernyanyi---atau lebih tepatnya berteriak---ditengah suasana kantin yang ramai. Untung seisi kantin---atau bahkan seisi sekolah---sudah mengerti tabiat asli Kirana Andriani.
Hari ini Vindy absen ikut dengan mereka, karna dipanggil Bu Rosa untuk keperluan ekskul. Jadi mau tak mau Shira hanya berdua dengan Kiran ke kantin. Membuatnya harus menanggung malu sendiri seperti sekarang.
"KIRANA INGET ROK YA TUHAN!!!"
Shira tidak tahan untuk tidak berteriak, melihat Kiran sudah berdiri diatas kursi dengan sebelah kaki dinaikkan ke atas meja.
Sementara Kiran hanya menyengir lebar lalu melompat turun dari kursi. Berikutnya gadis itu sudah duduk didepan Shira dengan wajah sok polosnya.
"Vindy masih lama ya? Gue udah laper nih." Kiran menopang dagu dengan sebelah tangan mengusap perutnya dramatis. Bibirnya agak maju beberapa centi.
Shira hanya mengedikkan bahu. "Pesen dulu aja. Ntar keburu mati kelaperan lo." Ujarnya sarkas.
"Lo pesenin ya." Kiran menyengir dengan mata berbinar. "Gue capek abis naik-naik meja tadi. Ya ya ya?"
Shira mendesis sinis. "Salah lo sendiri setan!" Tapi kemudian mengalah. "Yaudah yaudah! Gue pesenin. Mau pesen apa lo?!" Tanyanya galak.
Gadis berdarah Jepang itu lantas berlalu menuju stand makanan setelah Kiran menyebutkan pesanannya. Terkadang mereka ini memang seperti kucing dan tikus saat bertengkar. Tapi dilihat lebih jauh lagi, sebenernya Kiran dan Shira cukup dekat layaknya kakak adik.
Cuih!
Mereka pasti bergidik jijik jika tahu dianggap bersaudara.
"HEY SAYANGKUUU.."
Jika di IPA ada Kirana, maka IPS punya Reybisma. Pemuda itu sudah datang dengan riang tanpa lupa menyerukan sepenggal lagu.
Begitu pula dengan Kiran yang menyambut dengan tak kalah riang. "HARI INI AKU SYANTIKKK.."
Dibelakangnya, Dika nampak berjalan pelan dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana. Gesture khas seorang Dika yang memang punya muka songong dan males secara bersamaan.
Sementara Kiran dan Bisma sudah heboh saling menyahut satu sama lain, Dika memilih duduk dengan tenang dan mulai menyomot gorengan diatas meja.
"Adek-adek.. yuk duduk dulu, kita mulai ngajinya sama pak ustadz."
Suara Angga yang baru saja datang membuat Dika tersedak. Pemuda itu bahkan berlagak layaknya guru ngaji yang menyuruh murid-muridnya tenang.
Dan bodohnya... Kiran dan Bisma menurut begitu saja.
Duduk dengan tenang dikursi mereka sambil melipat dua lengan diatas meja.
"Gak waras lo semua." Komentar Dika pedas.
"Wihh.. rame nih sekarang."
Suara itu membuat keempatnya menoleh. Shira sudah mendekat dengan nampan ditangannya berisi dua gelas es teh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura✔️
Ficção AdolescenteVindy Azalea, gadis cantik yang memiliki sifat blak-blakkan, judes dan bodo amat yang warbyazah. Bagaimana jika gadis itu disatukan dengan seorang pemuda bernama Angga Abdi Valentino? Cowok berandal, begajulan, playboy cap bango, dan gak pernah bisa...