Angga
Yang, langsung tunggu
diparkiran ya
Entah berapa kali Vindy berdecak kesal membaca pesan dari Angga. Sudah tiga puluh menit berlalu Vindy menunggu pemuda itu diparkiran, lebih tepatnya disamping motor Angga terparkir. Dan sekarang tambahan, ini panas pemirsah.
"Ngapain Vin?"
Suara sapaan itu membuat Vindy menoleh, gadis itu tersenyum singkat pada Lucky yang tengah berjalan santai kearahnya.
"Lagi nunggu biawak nih, Ky. Mau gue pulangin ke rawa-rawa."
Lucky terkekeh, pemuda itu kemudian duduk diatas motor sport miliknya yang ternyata terparkir disamping motor Angga. "Ngapain ditunggu? Paling masih nyepik sana sini. Mending balik sama gue, ye kan?"
Kali ini Vindy yang terkekeh. Bahkan dibawah sinar matahari yang menyengat kulit pun, gadis blasteran itu tetap cantik dimata Lucky. Ah.. tidak hanya dimata Lucky. Tapi juga dimata seluruh orang yang melihat kekehan manis gadis itu.
"Kalo gue ikut Lo, sama aja gue kemakan aligator dong ya?"
Mata sipit Lucky semakin tenggelam tatkala pemuda itu tertawa. Pemuda yang masih memiliki garis keturunan China itu memang tampan. Garis wajah yang sedikit mirip dengan Angga yang juga memiliki mata sipit khas darah China. Tak heran jika mereka berdua menjadi ikon aligator di Nakula.
"Ngapain Lo disini?"
Merek berdua kompak menoleh, hanya untuk mendapati Angga yang entah sejak kapan berdiri didekat mereka. Dilihat darimana pun, jelas Angga tak suka dengan kehadiran Lucky yang berada didekat Vindy.
Lucky mengedikkan dagunya pada Vindy. "Nemenin cewek gue nunggu biawak." Jawabnya santai. Kemudian ia tersenyum manis kearah Vindy. "Gue cabut dulu ya calon pacar. Ntar kalo biawaknya brengsek, karungin aja terus lempar ke Ciliwung. Banyak spesiesnya disana."
Vindy hanya tertawa kecil mendengarnya. Tapi tidak dengan Angga yang sudah bersiap melayangkan tendangan jika saja Lucky tidak segera memutar gas meninggalkan mereka berdua.
Angga beralih pada Vindy yang masih terkekeh dan memandang kearah perginya Lucky. "Jangan ketawa!" Ketusnya lalu naik keatas motor.
***
Seperti kebanyakan remaja pacaran yang sedang 'jalan', Angga memilih mall sebagai lokasi kencan mereka. Tidak aneh memang. Tapi yang membuat Vindy heran dan berulang kali mengerutkan keningnya adalah saat Angga selalu masuk ke toko kado.
"Ini bagus gak, Yang?"
Vindy yang sedang memperhatikan seisi toko yang kebanyakan berwarna merah muda itu lantas tersentak. Gadis itu menoleh dan mengernyit heran melihat Angga membawa sebuah kotak musik berwarna pink berbentuk hati ditangannya.
"Kayak anak kecil." Komentarnya.
"Iya juga ya." Angga memperhatikan sejenak kotak musik itu kemudian meletakkannya kembali diatas rak.
"Kalo ini gimana?"
Lagi-lagi Vindy dibuat heran ketika Angga mengambil sebuah boneka beruang berwarna pink dengan ukuran sedang. "Norak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura✔️
Teen FictionVindy Azalea, gadis cantik yang memiliki sifat blak-blakkan, judes dan bodo amat yang warbyazah. Bagaimana jika gadis itu disatukan dengan seorang pemuda bernama Angga Abdi Valentino? Cowok berandal, begajulan, playboy cap bango, dan gak pernah bisa...