Bel pulang sekolah sudah berbunyi, itu tandanya kemerdekaan bagi seluruh bangsa pelajar yang teramat sangat malas untuk mendekam diruang kelas. Begitu pula dengan Angga, bahkan pemuda itu sudah berdiri didepan kelas XII IPA 1 alias kelas pacarnya.
Kelas Angga yang berada digedung sebelah, alias gedung IPS nampak sudah kosong karna para umatnya sudah angkat kaki dari sana. Tapi kenapa kelas IPA belum ada tanda-tanda keluar?
Apa ada jam tambahan? Rasanya tidak mungkin. Angga yakin betul bahwa jadwal kelas pacarnya ini tidak ada jam tambahan hari ini. Ah mungkin gurunya lagi ngasih tausiah berfaedah buat para makhluk seenaknya.
"Ngga, lo ngapain disini?"
Suara itu membuat Angga menoleh, ia mendapati seorang pemuda yang memiliki tampilan tak jauh darinya. Berandalan. Sepertinya cowok yang Angga tahu namanya Chucky, eh salah, maksudnya Lucky itu baru saja membolos.
"yang jelas gue kagak nyariin lu Ky." Jawab Angga.
Lucky terkekeh sejenak kemudian menengok kedalam kelasnya. "lo nyari cewek gue?"
Angga langsung melayangkan geplakan tak bermoral pada kepala Lucky yang sepertinya tak ada isinya itu. "sekali lagi lo nyebut Vindy cewek lo, gue buntungin tuh mulut." Ancamnya.
Pemuda berandalan itu kembali terkekeh. "sewot amat njirr!" ia mengeluarkan sebatang rokok kemudian menyalakannya. Emang dasar namanya Lucky (keberuntungan), tiga tahun sekolah disini tapi kagak pernah ketahuan ngerokok disekolah.
"btw, hari ini kelas gue pelajaran kimia, jadi mereka pasti lagi dilaborat sekarang. Mungkin malah udah bubar." Kata Lucky santai.
Kedua mata Angga langsung membulat, ia menendang pantat Lucky dengan kaki kanannya. "kenapa kagak ngomong dari tadi bangsat?! Anjing banget gue nunggu ampe lumutan!" maki Angga.
Bukannya merasa bersalah atau apa, Lucky malah tertawa terbahak-bahak membuat Angga semakin dongkol. Pemuda itu lantas mengeluarkan ponsel dari saku celananya kemudian mengetik pesan untuk pacarnya.
Angga
Kelas lo udah bubar, yang?
Kalo udah tungguin gue diparkiran
Tak lama kemudian terdapat balasan dari Vindy.
Vindy
Y
"singkat amat bangsat!"
Angga kembali memasukkan ponselnya ke saku celana kemudian menatap tajam Lucky yang masih setia tertawa sambil sesekali menghembuskan asap rokoknya sembarangan.
"eh bangsat, gue cabut dulu ye. Cewek gue udah nunggu dibawah." Kata Angga dengan nada kesal yang sengaja diperlihatkan.
Lucky mengacungkan jempolnya. "hati-hati bawa cewek gue."
"anjing lo!"
Tak mau terlalu lama se-atmosfir dengan makhluk urakan tapi bisa lulus tes masuk IPA itu, Angga bergegas menuruni tangga menuju ke parkiran. Cowok itu sesekali melempar senyum pada adik kelas yang keliatan bening disepanjang jalan.
Sampainya diparkiran, hal pertama yang menyapa Angga adalah pemandangan menyenangkan yang teramat sayang untuk dilewatkan. Yakni ketika pacarnya kepanasan dan mukanya merah karna kena matahari.
"udah lama yang?" sapa Angga sok basa basi busuk.
Vindy langsung melayangkan tatapan kesalnya. "ya lama lah bego! Lagian lo nyuruh gue nunggu kok di parkiran! Panas ini!" kesal gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura✔️
Teen FictionVindy Azalea, gadis cantik yang memiliki sifat blak-blakkan, judes dan bodo amat yang warbyazah. Bagaimana jika gadis itu disatukan dengan seorang pemuda bernama Angga Abdi Valentino? Cowok berandal, begajulan, playboy cap bango, dan gak pernah bisa...