Prolog

22.2K 458 9
                                    

"Aduh!" ringis seorang gadis dengan jilbab putih saat kakinya tersandung batu yang ada di pinggir pembatas jalan. Wajahnya panik dan pucat ketika darah mengalir dari keningnya. Ia melirik jam di pergelangannya. Matanya membulat, waktu sudah menunjukkan 07.15

"Gimana, nih? Sakit banget!" ringisnya lagi. Ia mengambil tisu di dalam tas untuk membersihkan lukanya. "Apa aku nggak usah masuk sekolah aja, ya?" pikirknya berniat bolos sekolah.

"Jangan!" teriak seseorang dari belakang gadis itu, Rahma Allyza Vierina. Ia menengok ke belakang, sosok laki-laki berpostur tubuh tinggi sedang tersenyum.

"Jangan nggak masuk sekolah. Sekolah itu penting, untuk menuntut ilmu. Aku bantu bersihkan lukamu." Laki-laki itu mengambil kotak P3K berukuran kecil dari dalam tasnya. "Lukamu nggak terlalu besar, jadi tidak perlu dijahit," imbuhnya membersihkan luka Allyza.

Allyza memperhatikan wajahnya yang tenang. Laki-laki itu memiliki alis tebal, hidung mancung, dan bibir kecil. Manis

"Sudah selesai," ujarnya tiba-tiba membuyarkan lamunan Allyza.

"Makasih sudah menolong aku, Kak," ucapnya kikuk.

Dia tersenyum. "Iya sama-sama. Btw, aku baru kelas sepuluh. Namaku Arga," tuturnya mengulurkan tangan.

"Allyza," balas Allyza tersenyum kecil.

Arga mengecek jam di pergelangannya tangannya. "Ayo sekolah!" ajaknya.

"Hah? Tapi kita sudah telat,"

"Nggak apa-apa, kita kasih penjelasan ke guru piket dengan jujur," ujar Arga disertai senyuman manisnya membuat Allyza tertarik.

Allyza mengangguk, lalu mereka berangkat sekolah bersamaan.

Sejak perkenalan itu, Allyza dan Arga semakin dekat walau tidak satu kelas. Kemudian, Arga menembak Allyza menjadi kekasihnya. Hubungan mereka berjalan dengan adem ayem hingga sebuah fakta terungkap menyebabkan mereka berpisah dan menjalani hidup masing-masing.

«»

Re-publish, 2 Febuari 2021

Hai! Cerita ini aku re-publish karena lolos event #gmghuntingwriters2021
Doakan ya semoga Until the dust bisa diterbitkan, aamiin ...

Untuk pembaca baru, selamat datang di cerita pertama aku, semoga kalian betah dan bisa mengambil manfaat dari cerita ini.
Vote, comment, and share!
Ramaikan kolom komentar, terbuka gratis! Hihi

Untuk pembaca lama, siapa tau kalian mau nostalgia, bertemu dengan Allyza, Fahmi, dan Arga, selamat membaca kembali 🥰
Tentunya Until the dust di re-publish hadir dengan kemasan yang lebih baru, ada bab yang aku ganti tapi alur masih sama. Intinya lebih menggemaskan!

HAPPY READING!

Until the dustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang