Isi 29

4.4K 162 0
                                    

•Wisuda•

Hari wisuda adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa yang telah menempuh pendidikan akhir. Kurang lebih empat tahun menimba ilmu di suatu kampus, mendapatkan pengalaman dan pastinya ilmu yang sudah didapatkan akan diterapkan saat kerja nanti.

Menempuh pendidikan hingga akhirnya lulus juga atas takdir dari sang semesta. Dia tidak akan pernah mengecewakan manusia di muka bumi. Hanya saja makhluknya itu terkadang tidak sopan padanya, padahal sang semesta sudah sangat baik.

Allyza sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan dalam hidupnya. Hadiah yang diberi datang bersamaan, calon bayi yang hidup di perutnya, dan hari wisudanya hari ini. Tidak lupa juga dia mensyukuri karena telah dipersatukan dengan sosok laki-laki menyebalkan yang bisa buat hatinya terombang-ambing, namun ia sangat menyayangi.

Allyza berdiri di depan cermin, meneliti tubuhnya dari kepala sampai kaki. Senyumnya merekah saat tampilannya sempurna. Kebaya Jawa yang dipakai milik almarhum Ibundanya sangat pas di tubuh Allyza.

"Sudah siap?"

Fahmi memeluk pinggang Allyza, melihat tampilan istrinya dari pantulan cermin. "Cantik," pujinya.

"Beneran sudah cantik, Mas?"

"Kamu selalu cantik, Za," pujinya lagi membuat Allyza tersipu malu.

"Mas juga,"

"Cantik juga?"

Allyza tertawa renyah. "Tampan, Mas, bukan cantik."

"Anak kita nanti setampan apa ya, Za?" Fahmi mengusap perut buncit Allyza.

Fahmi laki-laki tampan yang memiliki fisik sempurna tidak usah diragukan lagi.

"Seperti kamu, Mas, masa tampan mirip aku," balas Allyza.

"Kalau anak kita cewek pasti cantik kayak kamu,"

"Ya masa mau mirip tetangga sebelah, Mas." Lagi, mereka tertawa renyah.

"Kamu selalu menggemaskan, Za." Fahmi mencubit hidung mancung milik Allyza.

"Istrinya siapa dulu?"

"Istrinya dokter Fahmi Abizar Gaza," ucap Fahmi dengan percaya diri.

"Seorang dokter tapi nggak bisa jaga kesehatan sendiri ya kamu, Mas," sindir Allyza.

"Kan ada kamu yang jaga aku,"

"Gombal!"

Fahmi tertawa lagi. "Sudah siap, kan? Ayo kita berangkat!"

Suasana kampus ramai, terdengar suara obrolan antar keluarga, suara tawa, ada juga suara doa yang dirapalkan, mungkin untuk menghilangkan kegugupan. Setelah wisuda nanti, para mahasiswa yang telah menempuh pendidikan itu akan memiliki kehidupan masing-masing. Melanjutkan kisah hidup mereka ada yang langsung bekerja, melanjutkan S2 dan menikah.

Suara panggilan untuk para mahasiswa yang akan wisuda terdengar, mereka memasuki gedung acara. Setelah pembukaan dan masuk acara inti, nama Allyza dipanggil, ia diberikan selamat oleh para dosen dan menerima sertifikat kelulusan. Gelar sarjana saat ini sudah menjadi tambahan di namanya.

Acara pun selesai. Allyza keluar gedung dengan senyumnya yang mengembang. Sertifikat di genggamannya ia pegang erat-erat agar tidak jatuh.

"Mas Fahmi!"

Allyza memeluk suaminya erat. "Aku sarjana, Mas!"

"Barakallah, sayang. Selamat gelar sarjananya." Fahmi mencium kening Allyza.

Until the dustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang