Isi 19

5.2K 180 7
                                    

•Berita Duka•

Hanya kepada Allah kita berserah diri.

Seiring berjalannya waktu, usia pernikahan mereka kian menambah. Pasangan suami istri yang asing kini menjadi saling mengenal, saling terbuka dan saling percaya.

Saat ini hari libur, Fahmi dan Allyza menghabiskan waktu untuk bencengkerama di teras rumah dengan dua cangkir teh hangat. Udara pagi yang berembus membawa aroma ketenangan bagi siapa saja yang menghirupnya.

"Mas, tau perbedaan burung dengan Mas?" tanya Allyza melirik.

"Burung itu hewan, Mas manusia. Iya, kan?" jawab Fahmi polos.

"Bukan gitu." Allyza tertawa kecil. "Mau tau jawabannya?"

Fahmi diam, menanti Allyza melanjutkan perkataannya.

"Kalau burung terbang di langit, Mas terbang di hati aku," godanya.

Fahmi terkekeh. "Mencoba gombalin Mas, ya, hm?"

"Sekali-sekali, lah, Mas," ujar Allyza mengulum senyum.

"Hmm ..." Fahmi tampak berpikir untuk membalas gombalan sang istri. "Bola bentuknya apa?"

"Bulat?"

"Bulat, lingkaran atau bundar?"

"Memangnya beda ya, Mas?"

"Beda dong,"

"Apa bedanya?"

"Kalau bulat itu tiga dimensi, memiliki isi, massa, dan volume. Kalau lingkaran itu dua dimensi, tapi tidak memiliki isi atau volume. Dan, bundar memiliki massa volume tapi membentuk benda cakram yang pipih," jelas Fahmi.

"Jadi?" Allyza tidak paham.

"Jawaban kamu sudah benar, bentuk bola itu bulat, memiliki tiga dimensi. Begitu juga rasa cinta yang Mas punya untuk kamu, memenuhi semua sisi hingga tidak ada rongga yang kosong," gombal Fahmi.

Allyza tertawa. "Gombal aja pakai teori ya, Mas."

"Biar lebih bermakna aja," balas Fahmi memperhatikan Allyza tertawa membuat sang istri salah tingkah.

"Mas kenapa lihatin Allyza kayak gitu, sih? Malu tau!"

"Kamu lucu,"

"Hah?"

"Jadi pengin ngurung," ucap Fahmi mengedipkan sebelah mata.

"Allyza bukan kucing yang harus dikurung, Mas,"

"Tapi sama-sama peliharaan yang harus dirawat. Jadi, mau main?"

"Main apa?"

"Main---" Fahmi mendekatkan wajahnya di depan Allyza. "Main di atas kasur, yuk, mumpung libur," lanjutnya membuat kedua pipi Allyza merah. Allyza memang sudah mengizinkan, namun malam itu mereka belum melakukannya.

"Malu, Mas ...." cicitnya.

"It's okay. Ayo!"

"Janji nggak bakal sakit?" Fahmi tersenyum, tanpa beri aba-aba ia menggendong Allyza untuk ke kamar membuat sang istri teriak.

"Mas!!!"

«»

Waktu zuhur telah tiba, Fahmi dan Allyza salat berjemaah setelah mandi junub karena telah melakukan berhubungan intim. Dalam surah An-Nisa, Allah SWT berfirman, "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati untuk jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub) ...."

Until the dustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang