"Kau tahu tidak, ada tiga siswa di tahun ke 6 yang suka denganku!"
Aku tidak tahu apa Draco masih di bawah alam sadar saat mengatakan itu padaku.
"Benarkah?" kataku dengan intonasi yang kubuat seakan akan aku sangat tertarik.
Draco mengangguk.
.
Draco menghampiri mejaku, sebelah tangannya memegang pinggir mejaku, membuat jubahnya tersingkap, menampakkan pergelangan tangannya.
"Belang," kataku menunjuk pergelangan tangannya.
Malfoy menunduk lalu menatapku.
"Tangan boleh belang, yang penting hati tidak,"
Kurasa Draco masih belum menemukan kesadarannya.
Akupun kehilangan kesadaran, tidak tahu mau merespon apa, sampai Draco melangkah pergi.
Entah apa maksud perkataannya.
Ada beberapa kemungkinan,
A. Dia hanya sok bijak
B. Dia sok melankolis
C. Dia menyindirku
D. Dia memberi tahu perasaannya kepada seseorang secara tidak langsung
E. Kemungkinan apapun yang memasuki kepalamu.
.
Profesor Slughorn memberi tugas dan aku mengerjakannya.
"Menahan itu tidak menyenangkan."
Ribut sekali orang-orang ini.
"Tidak, menahan itu tidak enak." Ulang laki-laki itu, yang bahkan bisa kukenali hanya dengan mendengar suaranya, well, tentu mengenali orang dari suaranya memang mudah, tapi, entahlah.
Siapa lagi kalau bukan si 'Pangeran tampan' Slytherin kita? Draco Malfoya-foya.
Aku bisa mendengar suaranya mendekat, jadi aku berpura pura tidak mendengar apa yang dia katakan, mulai menulis di perkamen.
"Benar kan, Mione?"
Aku bisa merasakan lengan sebelah kirinya memegangi bagian belakang bangkuku sementara tangan sebelah kanan memegangi pinggir mejaku.
"Apa?" kataku, memberhentikan kegiatan apapun itu yang sedang kulakukan.
"Menahan-nahan itu tidak menyenangkan,"
"Oh, ya, benar sekali. Terutama saat kau menahan pup-mu, "
Draco tertawa.
"Apalagi kalau kau menahan perasaanmu," katanya.
Aku tidak akan menuliskan kemungkinan yang ada, tapi satu yang pasti, Draco masih belum mendapatkan kesadarannya.
Hatiku merasa senang sekaligus sedih.
Senang kalau dia membicarakan tentang aku
Dan
Sedih kalau ternyata dia membicarakan seorang perempuan.
Pergi lagi bocah tengil itu.
Hebat.
Datang, bermain-main dengan pikiran dan perasaanku, lalu pergi tanpa sepatah katapun.
Sungguh hebat sekali.
.
Hari ini, Prof. Slughorn memberi kami tugas membuat ramuan penghilang bisul, per kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Unwanted Feeling (Completed)
FanfictionShe wants to move But she just doesn't know how. . Bagaimana perasaanmu kalau kau mencintai seseorang tapi kau terlalu segan untuk mengakuinya bahkan kepada dirimu sendiri? Begitulah perasaanku. Kata siapa aku menginginkan perasaan ini? . "You...