beauxbatons

915 123 15
                                    

Ga maksa dan gaada sangkut paut sama dunia sihir tapi coba deh tonton videonya, suka gitu:)

.

Hari ini kami menonton film horor yang telah didownload di laptop milik Pansy, dan yang kumaksud dengan kami adalah beberapa siswa tahun delapan termasuk aku, Pansy, Hester, DRACO, juga Seamus, dan aku tahu Ginny tidak di tahun kedepalan tapi dia juga menonton.

Kami menonton di aula besar, aku duduk di sebelah Pansy dan Hester, draco duduk di atas meja di belakang Hester.

Untung saja film horor berhasil mengalihkan perhatianku.

Setidaknya sedikit bisa.

.

Prof. Slughorn lagi-lagi memberi tugas kelompok, dan aku sekelompok dengan Cho dan Parvati.

Tapi Parvati lupa membawa perkamennya dan menolak memakai perkamenku atau perkamen Cho. Dia malah minta Cho untuk menemaninya mengambil perkamen di asramanya.

Alhasil, aku duduk sendiri, menunggu mereka, sementara orang-orang sudah mulai bekerja.

"Mione!"

Aku mendongak. Draco.

"Tidak ada teman, ya? Kasihan," katanya mengejek dari jauh.

"Kurang ajar, kau, Draco!"

"Kasihaaaan,"

"Aku menunggu Cho dan Parvati, tau!"

"Hahaha, wajahmu jadi mirip Weasley kalau murung begitu!"

Aku takjub sekali dia bisa melantunkan nama Ron dengan tepat.

"Enak saja!" bantahku.

"Memang iya! Itu faktanya!"

"Wajahmu juga mirip Hester, Bodoh!"

Aku tidak benar-benar ingin mengatakannya. Aku hanya bermaksud membalas ejekannya, itu saja. Tidak kurang, tidak lebih.

"Apa sih, kau ini," katanya.

Tapi kurasa dia menanggapinya seakan akan aku serius mengatakannya.

"Memang seperti itu dari dulu," sambungnya.

"Aww," kataku mulai berseru seperti fangirl -yang benar benar palsu.

Lalu aku tertawa. Tidak tahu tawa jenis apa yang sebenarnya aku keluarkan. Entah tawa tulus, tawa renyah, tawa palsu, tawa perih, tawa apalah

.

Beberapa hari yang lalu, aku mengikuti sebuah perlombaan yang diadakan di Castelobruxo, sebuah sekolah sihir yang berdiri di Brazil.

Perlombaan itu semacam olimpiade, ya, dimana peserta diberikan lembaran perkamen berisi soal soal seputar pelajaran sihir yang telah kami pelajari.

Dan untuk tes kedua, kami diminta untuk mempraktekkan semua mantra sihir yang kami ketahui.

Sejujurnya, tes tertulisnya cukup sulit,  tapi aku tidak memiliki kesulitan dalam tes praktek.

That Unwanted Feeling (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang