aurora and the bunny

637 75 22
                                    

Bisa dibilang ponsel ini mempengaruhi gaya hidupku, karena aku cukup sering memainkannya, hanya melihat hal-hal yang tidak penting, dan bukannya membaca buku seperti yang biasa kulakukan.

Setelah selesai makan malam, aku duduk di ruang tengah asrama bersama teman-temanku hingga satu persatu dari mereka pergi ke kamar masing-masing, begitu pula aku.

Aku membereskan kamarku, memastikan bahwa tidak ada tugas yang belum kukerjakan, lalu aku duduk di atas tempat tidur untuk sementara, dan perlahan berbaring sambil mengambil ponselku, mengecek apapun itu.

Destinasi pertama: instagram.

Tidak ada yang benar-benar membuatku merasa tersentak hingga sebuah unggahan serasa mengiris nadiku perlahan dan menaburinya dengan garam, lalu menyiramnya dengan perasan lemon.

Seharusnya aku menduga ini, seharusnya aku siap untuk ini, seharusnya aku bisa menerima ini,

Tapi kurasa tidak satupun dari hal itu tercermin dariku, tidak kecuali perasaan aneh yang membuatmu terlontar jauh ke dinding di belakangmu sebelum kau menyadari segalanya dan tersentak, menabrak dinding. Semuanya terasa tidak jelas.

Kau bisa menebak bahwa ini tentang Draco. Siapa lagi kalau bukan dia?

Beberapa jam yang lalu, Hester mengunggah sebuah foto yang membingkai dua jiwa di dalam dua tubuh yang berdiri di samping satu sama lain.

Siapa lagi kalau bukan Hester dan Draco? Aurora dan Pangeran Tampan kita. Aku hanyalah gabungan dari peri-peri yang menjaga Aurora, aku hanyalah gambaran dari Flora, Fauna, dan Merryweather.

Oh, tunggu.

Para peri tidak jatuh cinta dengan Pangeran.

Jadi, apa? Mungkin aku hanyalah jarum kecil yang menusuk jari Aurora dan menyebabkannya tertidur?

Atau mungkin aku hanya salah satu dari kelinci di hutan yang termenung memandangi Aurora dan Pangeran berdansa dengan anggunnya di antara pepohonan, di bawah langit yang membentang.

Lama aku memandangi foto unggahan Hester, mataku masih sibuk meneliti setiap detail disana, belum bisa berpaling.

Hester, berdiri di samping Draco, dilatarbelakangi oleh hijaunya halaman depan Hogwarts, terlihat manis berdua. Tangan mereka bersentuhan. Tidak menggenggam satu sama lain, hanya bersentuhan, tapi foto tidak mengatakan semua kebenaran, 'kan? Siapa tahu?

Posisi tangan mereka mirip dengan foto Hannah Abbott, hanya saja tangan mereka lebih dekat, dan kau bisa tahu perbedaannya:

Senyum Draco terlihat lebih cerah daripada warna bunga matahari di pagi yang indah.

Senyumnya lebih lebar daripada luka yang tanpa sengaja diberikannya padaku.

Dan dia terlihat lebih bahagia daripada seorang anak kecil yang melihat pelangi untuk pertama kalinya.

Kurasa aku tidak akan pernah bisa membuatnya sebegitu bahagia.

Tidak apa-apa.

Kadang mencintai tidak harus memiliki.

Aku pasti terbiasa.

Meski tidak untuk sekarang,

Tapi aku akan terbiasa.

Sementara Hester,

Sahabatku tersayang, ternominasi sebagai salah satu yang terheboh bagiku,

Senyumnya tak kalah manis dari pancake dengan siraman sirup maple dan sentuhan frosting di pagi yang menyejukkan.

That Unwanted Feeling (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang