wow

778 109 14
                                    

Karen Heizer, seorang Slytherin, bisa dibilang penyendiri. Well, sebenarnya kurasa dia tidak punya pilihan lain. Orang-orang kurang menyukainya karena walaupun dia baik, sombongnya melebihi Draco, dia juga suka pamer, apapun itu, benda yang baru dikirimkan oleh orang tuanya, benda yang dia miliki, betapa kaya orang tua ataupun keluarganya, betapa hebatnya keluarganya, apapun itu.
Aku sendiri kurang menyukainya walaupun agak merasa kurang enak karena telah menjauhinya. Hanya saja, kalau kau mencoba menemaninya di satu momen kecil saja, seharian itu dia akan menempel padamu, mengoceh panjang lebar tentang betapa sempurna hidupnya.

Aku tahu karena aku pernah mengalaminya.

Well waktu itu aku ingat berpikir kenapa aku tidak menemani Karen saja, dia kan selalu sendiri, dia pasti butuh seseorang, etcetera.

Namun setelah itu kupikir aku tidak akan berlama-lama mengobrol dengannya lagi.

Oh, iya, alasan lainnya yang kulupakan, Karen sangat tidak lucu saat bercanda dan membuat lelucon.

'Tidak lucu' yang kumaksud bukannya tidak lucu yang menyinggung, tapi benar-benar tidak lucu. Garing. Itu kata yang paling akurat yang bisa kudapatkan.

Terkadang aku merasa kasihan akan Karen karena tidak ada yang ingin berteman dengannya di kelas, tapi terkadang Karen membuatku merasa aku tidak ingin berteman dengannya.

Menurutku, Karen pikir, dengan menyombongkan diri dan pamer dia akan mendapat banyak teman karena ia pikir teman-temannya akan tersogok oleh harta yang dia pamerkan sehingga mereka akan berteman dengannya.

Tingkat kesombongannya yang melebihi tinggi menara Hogwarts (tentu saja duh) membuat anak laki-laki di kelas memberinya nama julukan 'valak'

Pernah beberapa kali Karen mengamuk kepada orang-orang dengan alasan yang menurutku kurang tepat untuk di-amuk-kan, lebih baik dibicarakan baik-baik.

Kalau Karen mengamuk, dia akan melemparkan barang terdekatnya apa saja, kalau sedang dikelas dan tidak ada barang yang bisa di lempar, Karen akan mendorong meja dengan kuat sehingga membuat seisi kelas menoleh ke sumber suara. Itu juga menjadi alasan mengapa dia diberi julukan Valak.

Karen memiliki suara yang bagus menurutku, hanya saja orang-orang terlalu fokus pada kebencian mereka ke Karen sampai-sampai mereka tidak menyadari kecantikan di dalam dirinya.

Sederhananya, Karen adalah seseorang yang ter-bully.

Kurasa hanya itu yang bisa kugambarkan tentang Karen Heizer.

Hari itu anak laki-laki sedang berkumpul di kelas, aku duduk di samping rombongan mereka, merasa sangat terganggu akan ribut dan tawa mereka. Aku sebenarnya bisa mendengar apa yang sedang mereka katakan, hanya saja aku memilih untuk tetap fokus pada bukuku dan tenggelam dalam ramainya sejarah.

Kepalaku terangkat ke atas ketika sudut mataku menangkap seseorang mendatangi kelompok laki-laki.

Karen.

Apa yang akan dia lakukan sekarang?

"AKU TAHU KALIAN BERBICARA TENTANGKU!" Teriaknya mendadak dengan dada naik turun dan nafas berderu-deru.

Suaranya menggelegar sampai ke sudut-sudut kelas, semua melihat ke arah konflik yang ditimbulkan Karen.

Aku tahu tadi aku bilang aku memilih untuk tetap fokus ke buku tapi tetap saja, aku bisa mendengar hal yang mereka bicarakan, dan mereka sama sekali tidak ada membicarakan tentang Karen.

"Apa, sih?" kata salah satu siswa Hufflepuff.

"JUJUR SAJA! KALIAN MEMBICARAKAN AKU, KAN?!" Wow, kuharap dia tidak pernah tahu setiap kali aku dan Ginny membicarakannya.

That Unwanted Feeling (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang