serius?

1.3K 74 49
                                    

"AKU MENCINTAIMU, OKE?"

Tunggu, apa? Wow, wow, wow. Tahan sebentar. Tidak mungkin begini jalan ceritanya. Pasti ada sesuatu.

Jika aku sekarang sedang menenggak air, pasti aku sudah mati tersedak.

Aku diam, memikirkan apa seharusnya maksud dari kata-katanya.

Tidak mungkin, 'kan?

Tapi aku menyerah. Aku tidak mengerti. Dan aku bertanya, "Maksudmu?"

Lagi, Draco mengacak rambutnya frustasi sambil menggeram kesal.

"Aku mencintaimu, mencintaimu seperti kau mencintai Lucas, mencintaimu seperti ayahmu mencintai ibumu, mencintaimu seperti Jack mencintai Rose, film yang kita tonton pertama kali! Ayolah, kau jenius! Sesusah apa mencerna kata 'aku mencintaimu'?"

Tenggorokanku terasa tercekat. Apa aku bermimpi? Apa aku tersadar? Apakah ini waktunya? Apa dia sungguh-sungguh mengatakannya? Apa dia berdusta? Apa aku berkhayal?

Aku tidak bisa berkata apa-apa.

"Dengar, aku menghabiskan malam-malam di rumah Lorraine memikirkan perasaanku ketika dia sudah tertidur lelap. Apa aku menginginkan ini? Apa aku merindukanmu? Apa aku hanya mencoba membuktikan kepada diriku sendiri bahwa aku tidak mencintaimu padahal nyatanya tak terelakkan, aku mencintaimu? Atau aku hanya sedang kesepian? Aku menanyakan hal yang sama pada diriku ketika aku berkencan dengan Jac. Kurasa mungkin karena itulah dia menyelingkuhiku, karena aku tidak memberikan perhatianku padanya.
Malam itu, ketika aku melihat Jac bersama selingkuhannya, aku menangis bukan hanya karena dia selingkuh. Aku menangis memikirkan betapa gagalnya aku dan betapa kau bahagia bersama Lucas sialan yang sangat menyayangimu.
Ketika kita melakukan kencan ganda, kau dan Lucas, aku dan Jac, aku merasa perih di hati melihat kalian berdua memasuki restoran, berpengangan tangan, ketika dia menarik kursimu, ketika dia berbicara tentangmu. Tentu, waktu itu kupikir ada yang salah dengan makanannya. Ternyata tidak, yang salah adalah aku.
Malam ketika aku mabuk dan kau membawaku ke apartemenmu? Aku masih ingat kalau aku menciummu, entahlah bagaimana aku bisa mengingatnya, tapi aku mengingatnya. Aku mengingat setiap detiknya. Bau rambutmu, rasa di bibirmu. Dan aku menginginkannya, Mione. Bukan hanya ciumanmu, aku mau kau, oke?
Selama dua bulan kau tinggal di asrama kementerian, tidak seharipun berlalu dimana aku tidak memikirkanmu. Tentu, waktu itu aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku merindukanmu sebagai sahabatku. Aku sangat tidak sabar mendengar kabar kau pulang. Aku mempersiapkan semuanya dengan penuh sukacita.
Tidak pernah aku mencoba untuk berkata jujur kepada diriku sendiri tentang perasaanku padamu. Aku selalu berusaha menutupinya, kencani gadis ini, kencani gadis itu. Kencani dia, kencani yang lain. Aku selalu berlari kesana-kemari mencoba mencari 'yang tepat' untukku. Padahal sebenarnya kaulah orangnya.  Bodohnya aku, selama ini yang kucari berdiri tepat di hadapanku. Aku berkata pada diriku sendiri, kepadamu, 'aku bahagia bersamanya. Kami akan bertahan.' Tapi apa? Kita berdua tahu kalau aku mencintaimu, 'kan? Kita juga tahu kalau kau juga mencintaiku. 'Kan?"

"Aku..." Benar-benar kehilangan keberanian untuk berbicara.

"Lucas? Aku datang ke apartemennya. Darimana aku tahu alamatnya? Itu urusan lain. Kukatakan semuanya jujur, bagaimana aku mencintaimu, bagaimana aku menginginkanmu, semuanya. Dan dia melepasku. Dia bilang, 'Katakanlah padanya, aku tahu dia akan menerimamu,' dan dia juga bilang, 'Jangan khawatirkan aku, aku sudah tahu sejak lama, aku hanya bertahan untuk membantunya membuat keputusan, mata memang tidak bisa berbohong,'. Aku tidak pernah berniat menyatakannya padamu, sampai Lorraine menyadarkanku. Dia melihatnya, bahwa aku mencintaimu. Bahkan aku tidak ingin mendengarnya. Kupikir, sekali sahabat tetaplah sahabat. Tidak bisa berubah. Tapi Lorraine mengubah keputusanku. Dia juga melepaskanku pergi. Dan disinilah aku. Mione, tolong jujur padaku, apa kau mencintaiku juga?"

That Unwanted Feeling (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang