Siapa sih yang tidak kenal Jonatan Christie? Atlet bulu tangkis ganteng yang baru saja dapat medali emas. Yang sedang harum mewangi namanya di elu-elukan seluruh negeri. Banyak yang kenal dong ya?
Apalagi atlet muda bertubuh ideal idaman para wanita itu selalu aktif di sosial media. Pastinya penggemar cowok yang akrab di sapa Jojo itu sangat tidak bisa di bilang sedikit.
Tapi coba deh, tanya sama Joy si K-drama lovers akut. Masih ingat nama Hanbin ketua kelasnya semasa sekolah saja, sahabat-sahabatnya sudah sujud syukur.
Sampai akhirnya cewek bertubuh tinggi itu di seret Yerin dan Jennie ke tempat latihan Jojo yang tidak jauh dari kampus mereka. Menurut Yerin dan Jennie, Joy itu harus sekali-kali di tunjukkan kalau Indonesia juga punya banyak sekali pemandangan indah yang begitu banyak dan sayang untuk di lewatkan.
Lebih baik daripada oppa-oppa Korea yang hanya bisa Joy halusinasikan setiap saat. Lihat laptop jadi halu, lihat laptop jadi halu. Kalau begitu terus kapan Joy bisa menikah, membangun rumah tangga yang indah kan bukan dengan modal halu. Harus ada action yang tidak bisa di lakukan hanya dengan menatap layar laptop siang malam.
Lagipula Joy sudah tidak ada harapan, Song Joongki aktor idolanya sudah menikah. Mempersunting wanita super cantik yang di cintainya. Sudahlah, Joy hanya remahan wafer yang kata iklannya lapisan wafer itu ada ratusan.
"Mana si Jojo-Jojo siapa tadi? Kok namanya ngikutin gue?" kata Joy begitu mereka sampai di lapangan bulu tangkis indoor.
"Dih pede-nya.... Bentar kayaknya belum dateng." sahut Yerin.
Gadis berponi rata itu mengedarkan matanya. Mencari Kun, teman Jojo sekaligus pacarnya. Kun bilang, Yerin dan teman-temannya harus sampai di lapangan lebih dulu. Tapi Kun bukan atlet. Dia cowok kalem yang murni kenal Jojo karena mereka adalah tetangga sejak kecil. Kun juga yang biasa menemani Jojo meng-cover lagu bersama teman mereka yang lain.
"Jennie!"
Mereka menoleh saat seseorang dengan nama beken One memanggilnya. One itu pacar Jennie. Atlet sepak bola. Yang mereka bingung, untuk apa cowok setengah waras itu ada disini. Bukannya latihan juga.
"Lo kok disini?" ketus Jennie.
Heran. Cara pacaran mereka itu lucu. Berantem tiap ketemu, tapi awet sampai lima tahun. Bulan kemarin baru anniversary.
One nyengir. "Ikatan cinta yang begitu kuat, sampai mengantarkanku bertemu kamu di tempat bersejarah ini." katanya dramatis.
Jennie terlihat datar. Cewek judes itu sudah biasa di cekoki One yang absurd. Sementara Joy dan Yerin langsung memutar bola mata serempak.
"Nggak deng, tadi ketemu Jojo.... Lesu banget. Katanya kalah ToD terus hukumannya suruh nembak cewek di sini. Ini aku jadi seksi dokumentasi. Tapi mana dah bocahnya?" kata cowok itu panjang sambil menoleh ke arah pintu masuk di belakangnya.
Joy langsung menoleh sambil meloto ke arah dua sahabatnya. Jangan bilang kalau dia yang di jadikan korban buat memenuhi tantangan itu?
"Yang di maksud pacar lo bukan gue kan Jen?" tanya Joy masih dengan tatapan horor.
Jennie diam saja, kebingungan. Cewek itu malah melirik Yerin yang nyengir lebar. One menatap mereka kebingungan. Otaknya terlalu lama untuk berpikir kalau cewek yang jadi bahan permainannya adalah sahabat dari pacarnya.
"Udahlah Joy.... Percobaan aja. Tapi lo harus terima dia, soalnya tantangannya emang begitu. Dan lagi, si Jojo nggak bakal ngelepasin orang yang udah bikin dia malu nantinya." jelas Yerin panjang.