Revelation - In Between

1.3K 224 103
                                    

Warning: cerita ini mengandung konten dewasa! (17+)







Seoul, 03 September 2018, 00:00 PM KST

Joy tidak berhenti tersenyum, sejak tadi dia terus memandangi layar ponsel di tangannya, membaca setiap pesan yang dia dapatkan di kolom komentar Instagram, masih lagi setiap doa-doa dari penggemarnya yang bertebaran di Twitter. Tepat pukul 12 malam ini, anggota girlgroup Red Velvet yang bernama asli Park Sooyoung tersebut sedang berulang tahun yang ke-22.

Saat dia terus membaca pesan yang membanjiri ponselnya, beberapa orang terbayang secara tiba-tiba, orang tuanya, anggota Red Velvet, ReVeluv dan wajah seseorang yang sangat dia cintai berkelebat begitu saja. Joy sedang mengkhawatirkan sesuatu, sebuah perubahan yang akan segera terjadi dalam waktu dekat ini.

"Sooyoung-ah, mwohae?" Wendy mendekati joy yang duduk sendirian di sofa sebelah kiri ruang latihan di gedung SM. Yeri, Irene dan Seulgi sedang keluar dan Joy yakin mereka mungkin sedang menyiapkan pesta kejutan ulang tahun untuk Joy malam ini.

"Eonnie, tadinya aku berpikir untuk memposting sesuatu, tapi sekarang aku tiba-tiba takut" Joy menunjukkan layar ponselnya, seperti memberitahu kalau dia sedang membuka akun Instagram resmi mereka.

"Wae?"

"Aku mulai khawatir bagaimana reaksi orang-orang nanti, mungkin mereka akan segera membenciku? Meninggalkanku? Aku paling takut semuanya akan berefek pada eonnie-deul" Joy menghela nafasnya, selama 4 tahun debut, tahun ini Joy merasa kalau dia harus menjalani momen ulang tahun paling berat.

"Ani, semuanya akan baik-baik saja. Percayalah padaku, pada Luvie. Mereka pasti akan berusaha memahamimu. Jatuh cinta bukanlah suatu kesalahan" Wendy menatap Sooyoung dengan lekat-lekat. Dia sedang berusaha meyakinkan gadis itu kalau kekhawatirannya tidak akan terjadi.

Sooyoung kembali menghela nafas.

"Aku tahu sebenarnya eonnie juga khawatir sekali bukan? Hanya saja eonni berpura-pura tenang. Dan ini juga karena Taehyung oppa, kenapa dia menyetujui semua ini?" seru Joy. Dia merengek pada Wendy.

Wendy tertawa sesaat, dalam hatinya yang paling dalam dia tidak mengkhawatirkan orang-orang yang mungkin akan meninggalkan fandom Red Velvet, saham SM Entertainment yang mungkin akan turun. Yang paling dia takutkan bagaimana jika ada komentar buruk tentang Joy, dan bagaimana perempuan itu akan sanggup menampung semuanya sendiri.

Kejadian awal tahun lalu, saat Joy mendapat kritikan dari dramanya (read: Tempted), masih lagi dia juga tidak bisa mengikuti jadwal Red Velvet ke Korea Utara sudah membuat joy seperti gadis pendiam karena mengurung diri di dalam kamar, Joy merasa bersalah karena saat itu Red Velvet juga mendapat sedikit imbas dari proyek solonya tersebut.

"Joyi-ah, dia mencintaimu, dia juga pasti mengkhawatirkan banyak hal. Kenapa kau malah terkesan menyalahkannya? Lagi pula... kalian berdua sudah membicarakan semua ini dengan baik bukan?"

"Ara..." Joy menyandarkan punggungnya ke sofa, dia menatap Wendy sebentar sebelum akhirnya termenung memandangi langit-langit ruangan yang dia tempati.

"Jangan terlalu khawatir, berdoa saja semua akan terus baik-baik saja" Wendy tersenyum, dia menepuk pundak Joy untuk sekedar memberi ketenangan.

***

JOY! || JOY'S BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang