Starringby:
Park Sooyoung as Joy
Kim Yugyeom as Yugyeom
Siapa bilang yang anak rahasia atau pewaris tahta rahasia atau apalah itu cuma ada dalam drama Korea? Duh, orang bodoh mana yang selalu menganggap drama Korea adalah drama fiktif pembodohan remaja yang tidak berdasarkan fakta?
Nyatanya, Joy orang asli Indonesia. Di beri mandat dan kepercayaan salah satu menteri kabinet yang mencalonkan diri jadi presiden periode mendatang untuk menjadi pengawal pribadi anaknya.
Laki-laki, usianya satu tahun di bawah Joy. Namanya Yugyeom. Jika di lihat sekilas, kalian tidak akan menemukan satu kekurangan apapun dalam diri Yugyeom. Dan pasti akan bertanya-tanya untuk apa Yugyeom memiliki pengawal pribadi? Wanita pula. Padahal sudah terlihat jelas dari postur tubuh Yugyeom yang sudah lebih dari cukup untuk masuk militer, kepolisian atau apalah itu yang mengajukan tinggi badan sebagai persyaratan.
Atau bisa saja Yugyeom jadi model atau publik figur papan atas negeri. Apalagi dengan modal wajah rupawannya. Jadi untuk apa kehadiran Joy yang bahkan terlihat jauh lebih lemah dari Yugyeom.
Tolong jangan ada yang bilang 'paling juga untuk menemaninya tidur' atau sejenisnya. Karena leher kalian akan patah saat itu juga begitu Joy mendengarnya.
Bukan tanpa alasan memang kenapa Ayah Yugyeom menyembunyikan identitas anaknya. Atau kenapa Ayah Yugyeom menyewa Joy sebagai pengawal pribadi anaknya--selain karena Joy sudah lulus uji tentu saja-. Tapi karena tinggi badan dan umur Yugyeom tidak sesuai pola pikirnya.
Ya, lelaki 25 tahun itu masih bertingkah selayaknya anak umur 5 tahun yang menyukai permen loli.
Sebegitu sukanya, sampai baru saja Joy tinggal sebentar, lelaki itu dengan mudahnya di culik orang asing dengan iming-iming permen loli. Astaga!
Berhubungtidak dapat menjangkau mobil si penculik. Joy dengan sigap mengendarai mobildinasnya mengikuti petunjuk GPS yang di pasangnya di saku baju kodok Yugyeom.Untung penculiknya bodoh.
Tidak berpikir kalau anak orang kaya pasti punya 1001 pengamanan ganda. Makanya, nonton drama Korea!
Satu penculik berhasil Joy lumpuhkan dengan mudah. Sekali pukulan balok sudah pingsan!
"WOY!!!"
Joy langsung berteriak begitu melihat anak majikannya menangis keras saat akan di cekoki entah cairan berisi apa itu.
Dua penculik itu menoleh kearah Joy. Tatapan dan senyuman miring meremehkan langsung tercetak begitu melihat siapa si pahlawan kesiangan menurut mereka. Salah satu diantaranya bahkan tidak mengindahkan tatapan tajamnya dan melanjutkan aktivitasnya.
"SINGKIRIN TANGAN LO BLOON!!" teriaknya lagi.
Kali ini dapat sahutan dari rekannya, "udah neng, nonton aja.... Abis ini ena-ena sama kita!" dengan amat sangat meremehkan.
"Neng siapanya sih?" lanjutnya.
Yang sama sekali tidak di gubris Joy. Fokusnya saat ini adalah Yugyeom yang menangis keras dengan pipinya yang di tekan kuat supaya terbuka oleh salah satu tangan si penculik. Sementara tangan lainnya siap memasukkan cairan bening itu ke dalam mulut Yugyeom.
"Air putih kok ini air putih.... Ayo nak, sini nak minum dulu biar nggak haus ayo nak!"
Joy meloncat dengan cepat, satu kakinya berayun ke depan. Menendang tepat di pipi kanan penculik itu. "Air putih pitak lo!" katanya saat berhasil menapak dengan sempurna.
Gadis itu dengan gesit menghindari pukulan dari belakang si penculik lain dengan tangannya. Sementara kakinya kembali dia gunakan untuk melumpuhkan penculik lain yang masih tepar di bawah akibat tendangannya.
Setelah berhasil melumpuhkan keduanya, gadis itu merapihkan jas hitamnya dengan gaya cool. Tangannya meraih botol kecil berisi cairan yang akan di berikan kepada Yugyeom tadi. Gadis itu menumpahkannya di wajah kedua penculik tadi dengan di iringi tepuk tangan heboh dari Yugyeom beserta jeritan senangnya.
Menyombongkan diri sejenak menikmati tepuk tangan dari Yugyeom, Joy sampai tidak sadar bahwa dirinya belum aman dari kejahatan. Benar saja, mendadak Joy terjatuh dengan pelipis yang mengalir darah segar akibat pukulan keras menggunakan balok kayu.
Kepalanya terasa berdengung, seketika itu pula tepuk tangan Yugyeom berganti jeritan lelaki itu. "Mbak Joyyyy!!!!!"
Joy mendongak, matanya melotot lebar begitu si penculik lain mengayunkan balok kayu padanya. Joy tidak bisa melakukan apapun karena posisinya tidak menguntungkan. Gadis itu menjadi ketakutan dan menutup mata erat.
Sampai dia tidak merasakan apapun dan hanya mendengar beberapa kali suara pukulan.
Perlahan Joy membuka matanya, dan melihat orang yang tadi menyerangnya terkapar tidak berdaya dengan seluruh luka lebam di wajah dan darahnya yang mengalir di semua sisi wajahnya. Jangan lupakan orang yang belum berhenti memukuli orang itu yang masih saja menindihnya dengan tinjuan tiada henti. Mungkin dulu, saat pertama kali melihatnya Joy akan kaget setengah hidup. Tapi sekarang tidak lagi.
Joy berusaha berdiri dengan sisa tenaganya. Mendekati dua orang itu dan menepuk pelan bahu lebar lelaki yang menindih salah satu penculik Yugyeom itu.
"Udah...."lirih Joy.
Tapi lelaki itu tidak peduli, malah semakin memukul dengan membabi buta. Membuat Joy yang tidak sabar menarik tali baju kodoknya dengan keras membuat lelaki itu berdiri. "Udah! Itu mukanya udah kayak setan!" sentak Joy.
Lelaki itu menatap Joy masih dengan sisa amarahnya. Lalu berubah jadi panik saat melihat darah segar di pelipis gadis itu.
"ASTAGA JOY!!" pekiknya.
Lelaki itu menarik keluar inner kemeja putihnya. Membuat lengan dan separuh dadanya terekspos bebas. "Udah gua bilang kan jangan pergi sama Yugyeom!"
Joy berdecak sembari menatap lelaki yang sedang mengikatkan sobekan panjang kemejanya di kepala Joy yang terus mengalir darah.
"Kalo gue nggak pergi sama Yugyeom, itu artinya gue juga nggak akan pergi sama elo!"
Gantian lelaki itu yang berdecak,"itu beda urusan lagi, pergi sama gua ya gua! Bukan Yugyeom!"
"Beda gimana sih orang elo itu Yugyeom!"
Seketika Yugyeom menghentikan aktivitasnya dan menatap Joy yang lebih pendek darinya. Tidak ada tatapan manja anak kecil lagi, tidak ada rengekan, tidak ada tepuk tangan rusuh dan tidak ada permen loli.
"Gua bukan si banci Yugyeom!" tegasnya dengan mata yang mengunci manik gadis di depannya.
Joy semakin mendongak memasang tampang menantang, "kenyataannya, lo adalah Yugyeom yang lo panggil banci!"
"Yugyeom banci nggak bakal bisa mgelakuin ini!" kata Yugyeom pada akhirnya sambil tersenyum miring.
"Apa?!" tantang Joy nyolot.
Yang langsung di sambut Yugyeom dengan menarik tubuh Joy dan meraih dagunya membuat gadis itu mendongak dan sontak melotot saat lagi-lagi Yugyeom melakukannya. Kasar dan cepat sampai Joy habis nafas.
"Lihat kan? Yugyeom nggak bisa ngelakuin yang lebih dari ini ke elo.... Yang bisa dan bahkan lebih dari ini mah cuma gua!"
Akhirnya Joy diam saja, dan bahkan saat anak majikannya ini menariknya pulang menuju kamarnya juga Joy diam saja. Karena memang kenyataannya, yang bisa melakukan hal itu dan bahkan lebih indah dari itu ya cuma Yugyeom.
Itu juga yang jadi alasan kenapa Ayah Yugyeom mencari pengawal pribadi dan akhirnya memilih Joy.
Because his hidden son has a lot side! And the sides was really loved Joy!