Maaf untuk typo, kesalahan eyd dan kalimat yang rancu.
~Happy Reading~
Park Sooyoung berjalan secepat mungkin menghindari seseorang yang terus mengikutinya. Ia mengencangkan tali ranselnya. Ia menggertak gigi kesal. Melihat kebelakang, astaga, dia masih mengikutinya. Yang Sooyoung maksud adalah Kim Namjoon. Kakak tingkat di kampusnya itu memang selalu mencoba mendekatinya padahal dari awal ia sudah mengatakan tidak suka atas sikap yang diberinya.
Sooyoung membalik, ia menyilangkan tangan di dadanya. Wajahnya sudah tertekuk karena marah. Sedangkan Namjoon mulai mendekati Sooyoung dengan santai. Ia berhenti sekitar satu meter dari Sooyoung.
"Aku sudah mengatakan jangan mengikutiku Namjoon Oppa!" kesal Sooyoung.
"Aku tidak mengikutimu Sooyoung-ah. Aku hanya memastikan kau pulang dengan aman." Kilah Namjoon.
"Alasan itu lagi? Oppa aku capek kau mengikutiku terus. Tolong lah Oppa jangan mengikuti lagi." Pinta Sooyoung.
"Aku akan berdiri disini sampai kau masuk." ucapan Namjoon membuat kerutan di bibir Sooyoung mulai melengkung kebawah. Sooyoung meninggalkan Namjoon yang tetap berdiri disana, sedangkan Namjoon menaruh kedua tangannya kebelakang sambil melihat Sooyoung yang mulai memasuki gerbang rumah.
"KAU PULANG MALAM LAGI! AKU SUDAH BILANG JANGAN PULANG TENGAH MALAM." ujar seseorang dengan keras.
"Appa aku habis kelompok dengan teman-temanku." jawab seseorang lagi.
"TIDAK PERLU BERALASAN CEPAT MASUK!"
Ini sekian kali Namjoon mengantar Sooyoung pulang walau secara tidak langsung atau ditolak,hanya karena ayah Sooyoung sangat protektif ketika anak perempuannya pulang tengah malam. Awalnya Namjoon merasa biasa karena itu adalah kecemasan orang tua kepada sang anak, tetapi semua membuat Namjoon khawatir jika Sooyoung tetap pulang dengan telat.
+
Hari ini tanggal 3 September, hari ulang tahun Sooyoung. Namjoon sudah menyiapkan hadiah spesial. Namjoon melihat isi hadiah yang telah disiapkan kembali. Rencananya ia ingin melamar Sooyoung hari ini. Senyum Namjoon muncul ketika ia membayangkan reaksi Sooyoung. Ia sudah mengirim pesan kepada Sooyoung untuk menemuinya di taman belakang kampus. Taman yang posisinya di belakang kampus ini adalah taman besar dan cantik yang jadi tempat favorit para pasangan kekasih.
Namjoon menyimpan hadiah di saku. Tangannya mulai berkeringat, dia sudah memutuskan dengan bulat akan melamar Park Sooyoung. Tubuh Namjoon kaku ketika ia melihat Sooyoung yang sudah berjalan ke taman. Ia mencoba menetralkan jantungnya yang berdetak kencang.
"Ada keperluan apa Oppa ingin bertemu?" tanya Sooyoung yang sudah berdiri di depan Namjoon.
"Eh, ada hal penting." jawab Namjoon, Sooyoung mengerutkan dahi.
"Apa?"
Namjoon mulai pada posisi berlutut dan keturunan di dahi semakin jelas. Namjoon mengeluarkan hadiah pemberian yang membuat Sooyoung mundur selangkah dan membulatkan mata. Sooyoung dapat melihat sebuah cincin dengan berlian kecil diatasnya. Sooyoung menggigit bibir bawahnya dan kedua tangannya mengepal.
"Sooyoung-ah will you marry me?"
Sooyoung melempar cincin yang disodorkan Namjoon. Nafasnya tidak beraturan, matanya menatap tajam Namjoon.