Di depan cermin dia masih termenung, hening menyelimuti atmosfer kamar bernuansa hijau milik gadis berambut bob panjang sebahu itu, saking heningnya detik jam saja terdengar nyaring.
Sekali lagi gadis bernama Park Joy memoles bibir dengan tint merah ceri, kemudian termenung lagi. Pandangannya kosong.
"Joy. Dirimu baik baik saja?", tanya Rose ragu.
Bisa di lihat dengan jelas, air wajah Joy mengatakan dia tidak baik baik saja. Dia terluka, bibirnya tak sanggup menyunggingkan senyuman seperti biasanya.
"Ayo", meraih tas tangan hitam yang ia dapat tahun lalu saat usianya menginjak 22 tahun (usia korea), lalu meninggalkan Rose yang masih menatap iba punggung Joy.
Rose mengakui bahwa 'lebih menyedihkan saat kita melihat punggung seseorang', gadis yang biasanya ceria kini jadi terlihat menyedihkan. Kesedihan terpancar jelas, bahkan di balik tubuhnya.
-lalalahepines-
"Joy. Dirimu tidak usah pergi ya, biar aku saja."
"Mana Taehyung?", lagi lagi Joy mengalihkan pembicaraan.
"Dia sudah ada disana. Yakin dirimu mau pergi?", sekali lagi Rose memastikan.
Sebenarnya Rose juga khawatir, bisa bisa Joy drop lagi seperti semalam, tapi bisa apa sahabat baiknya yang keras kepala tidak bisa di cegah lagi. Lagi pula, apa pun yang terjadi Rose akan mendukung Joy. Mau Joy melakukan hal segila apa pun, dia akan mendukung Joy. Asal Joy lega.
Pasti.
"Rose.", panggil Joy disaat Rose sibuk menyetir.
"Apa?", Jawab Rose seadanya. Dia baru saja mendapat SIM, Jadi wajar kalau kedua tangannya memegang kemudi setir dan matanya fokus ke jalanan. Dia bahkan tidak berani melirik Joy yang ada di sampingnya.
"Suruh Taehyung keluar, kita masuk bersama"
"Dirimu saja. Tidak lihat aku menyetir?", ketus Rose.
Ku beri saran, pengemudi baru pasti lebih sensitif saat mengemudi, jadi jangan ganggu dia kalau kalian sayang nyawa.
"Aku lupa bawa ponsel."
"Pakai punya ku. Ambil di tas, aku lagi sibuk", Rose kembali menyetir, sedangkan Joy bosan setengah mati, dia tak bisa terus mengganggu Rose yang mati matian menjalankan mobil dengan kecepatan 40 km/jam.
Joy diam, kemudian berusaha mengambil tas Rose yang di letakkan di bangku belakang dengan tenang tanpa membuat suara sedikit pun, walau punya tangan yang panjang Joy masih kesusahan untuk mengambil tas warna merah kesukaan Rose.
Grep.
Joy berhasil meraih tas yang sempat membuat dia mengumpat dalam batin. Bibirnya tertarik sebelah untuk merayakan keberhasilan.
Buru buru gadis itu membongkar isi tas Rose yang sebagian besar merupakan make up. Setelah berhasil menemukan smartphone keluaran terbaru dengan case doraemon, Joy langsung menghidupkan ponsel kesayangan Rose.
Wallpaper Rose tak berubah meski ponselnya berganti ribuan kali, Rose masih memakai foto saat kelulusan mereka, dimana Joy, Rose, Taehyung, dan laki laki itu tersenyum lebar. Mereka terlihat bahagia di foto itu.
Joy tersenyum miris, kemudian dia sadar bahwa tujuannya bukan untuk mengenang masa lalu, tapi untuk menghubungi temannya.
-tuuuttt-tuuuttt-
"Halo!! Hei dimana? Kenapa lama sekali?!", suara Taehyung di sebrang sana.
"Tae. Ini aku Joy, Rose yang menyetir jadi maklum ya. Anyway tunggu kami di luar, kita masuk bersama"