Blind Hours

922 177 32
                                    

Sooyoung benar-benar mengacuhkan Yerin sepanjang dua hari belakangan ini.

Dirinya mengacuhkan Yerin bukan tanpa alasan, setelah dua hari yang lalu melihat namanya berada di urutan pertama dari daftar 'Blind Hours' yang diadakan oleh kampusnya, Sooyoung sudah tahu bahwa ini pasti ulah sahabatnya, Yerin.

Apa itu Blind Hours? Universitas Sooyoung dan Yerin selalu mengadakan acara Prom Night setiap tahunnya. Dan blind hours bisa dibilang adalah sebuah kencan buta untuk menemukan pasangan yang cocok sebelum acara inti dimulai.

Tentu Sooyoung murka namanya tertera di papan mading untuk kandidat wanita blind hours, baginya acara ini adalah acara yang sangat konyol dan membuang-buang waktu.

Dan lagi acara blind hours menggunakan sistem vote dan undian, nama Sooyoung berada dinomor satu itu artinya dia populer dan banyak orang yang berminat untuk pergi kencan buta dengannya.

"Jung Yerin sialan," Kesal Sooyoung begitu melihat namanya masih tetap bertahan di nomor satu pagi ini.

Akibatnya seharian ini Sooyoung lagi-lagi mengacuhkan Yerin yang terus menerus mengejar Sooyoung untuk mendapatkan maafnya.

"Aku mohon Sooyoung-ah maafkan aku," ucap Yerin dengan nada memelas kepada wanita yang baru saja dipanggilnya itu.

"Kau gila! Bukankah sudah kubilang jangan libatkan aku dengan semua taruhan tidak jelasmu itu." balas wanita bernama Sooyoung itu sengit.

"Iyaa, tapi Sooyoung-ah aku sudah terlanjur mengiyakan taruhan si Hanbin gila itu."

Sooyoung memutar bola matanya malas.

"Coba jelaskan kenapa harus aku? Kenapa tidak Hayoung? Atau kenapa kau tidak mengisi namamu sendiri saja hah?"

"A-aku," belum sempat Yerin mengeluarkan kalimatnya Sooyoung sudah memotong ucapan Yerin.

"Aku tak mau Wonwoo marah, Ha itukan?" balas Sooyoung sambil mengejek Yerin.

Yerin melebarkan kedua bola matanya, "Apa? Aku tidak- Uh, terserah."

Yerin memegang kedua tangan Sooyoung dan menatapnya dengan tatapan memohon, "Dengar maafkan aku, si Hanbin dan teman-teman konyolnya itu mengatakan jika Park Sooyoung mampu bertahan minimal enam jam dengan pasangan kencan butanya, maka mereka akan memberikan kartu kredit June untuk kugunakan seharian penuh, mana mungkin aku tidak tergiur Sooyoung!"

Mata Sooyoung terbelalak, terkejut. "Apa! Kenapa kau tidak bilang dari kemarin-kemarin, bodoh!"

"Kau yang bodoh menghindariku sedari kemarin." dengus Yerin.

"Oke aku sudah memaafkanmu, nanti kita bagi berdua oke? Enam jam bukan hal yang berat." ucap Sooyoung sambil menaikan dagunya.

Yerin terlihat meragu, teringat kejadian beberapa bulan lalu ketika ia mengajak Sooyoung pergi kencan buta dengan beberapa teman prianya.

Memang betul enam jam akan mudah untuk Sooyoung tapi belum tentu akan mudah untuk pria pasangannya. Pasalnya selama ini mereka yang duluan pergi meninggalkan Sooyoung.

Salah satu alasan Hanbin dan yang lainnya mempertaruhkan Sooyoung karena itu tadi selama ini tidak ada pria yang benar-benar berhasil merebut hati Sooyoung.

"Ingat nanti kau harus bersikap baik Sooyoung-ah!" ucap Yerin. Kali ini mereka sudah berjalan beriringan menuju ruangan teater.

Sooyoung hanya mengangkat bahunya acuh.

Yerin mengehela nafasnya berat. Memikirkan nasibnya apabila dia kalah taruhan. Jalannya pun semakin melambat. "Habislah aku jika Sooyoung berulah lagi." lirihnya.

JOY! || JOY'S BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang