"Aku hanya ingin bersamamu.."
Soo Young Pov
Apa mencintai hanya akan menyakiti?Jika iya maka aku akan berhenti.
Namun jika menurut beberapa orang itu adalah hal wajar dalam cinta maka aku akan bertahan, meskipun hatiku menjerit tak tertahankan.
Aku tau jika pria yang sedang berdiri didepanku, mengenakan setelan jas itu mencintai wanita lain. Dan aku bodoh karna meminta pernikahan atas dasar perjodohan. Terdengar klise, tapi memang ini yang sedang terjadi.
Melihat pria tampan dengan tubuh tegap itu menatapku dengan tersenyum--palsu. Aku tahu itu. Perjodohan ini...Taehyung sempat menolaknya sebelum akhirnya menyetujui perjodohan konyol sepihak keinginanku.
Aku tau ia mencintai wanita lain, katakan aku egois, tapi aku mencintainya lebih dari apapun. Sejak kecil aku sudah terlalu mengagumi sosoknya, menyukai tawanya, matanya, juga senyum kotaknya. Dia adalah pelindungku, disaat beberapa anak seusia kami dulu--11 tahun, mengejekku gadis gendut. Tapi dia, Kim Taehyung itu memasang badan didepanku, dia melindungiku.
Namun sekarang... saat kami sudah selesai mengucapkan ikrar suci itu dihadapan Tuhan. Kini Taehyung menatap kosong marmer dingin dikamar kami.
Aku takut Taehyung membenciku.
"Aku harus pergi, ada beberapa hal yang harus ku urus." Taehyung akhirnya berucap setelah satu jam kami sampai di Apartemen miliknya, yang sekarang mungkin milik kita.
Aku tak tau harus bekata apa, beberapa hal apa yang harus Kim Taehyung urus di hari pernikahannya sendiri? Sungguh tidak mungkin itu tentang pekerjaannya. Dan seketika dadaku terasa tertusuk beribu jarum. Ya, aku tau. Urusan itu adalah tentang wanita itu-- Song Mirae dengan dirimu kan Kim Taehyung?
Aku hanya mengangguk lalu tersenyum yang tak di balas apapun oleh pria itu. Sungguh miris, aku meratapi kisah cintaku yang menyakitkan.
Taehyung pergi melenggang keluar dari kamar lalu semenit kemudian pintu luar terbuka lalu tertutup kembali, menandakan kepergian Taehyung.
Aku berjalan gontai menuju kamar mandi lalu melepaskan gaunku dengan susah payah namun akhirnya berhasil. Ku tatap diriku dicermin.
Menyedihkan, Park Soo Young yang menyedihkan.
Aku menangis, ku cengkram dadaku yang terasa begitu perih. Terlalu perih hingga aku terduduk di lantai yang dingin menusuk kulitku.
Hanya sebentar Taehyung.. lalu semua akan kembali seperti semula
Apa aku terlalu egois hingga merebut kebahagiaan Taehyung?
Terus terang, aku adalah seorang manusia yang juga tak luput dari sifat egois. Walau semua orang memandangku wanita baik, tapi aku tentu mempunyai sifat itu, sifat egois. Namun itu semua karna sesuatu yang mengharuskanku melakukannya.
Tak apa Soo Young, kau juga harus bahagia.
Ya..bahagia.
***
Sudah empat hari Taehyung tak pulang, semenjak hari itu ia pergi mungkin menemui wanitanya atau...entahlah. Sudah empat hari pula aku terjaga sambil menunggunya pulang setiap malam dengan makanan di atas meja.
Bukan ini yang ku inginkan, aku ingin tertawa bersama Taehyung, bercanda, dan saling melempar sesuatu seperti dulu.
Apa keputusanku salah?