Ku Pikir Kamu Bercanda

915 125 10
                                    


Hujan sejak semalam sudah membungkus kota. Pagi yang dingin dibulan januari tidak membuatku lantas bermalas-malasan ditempat tidur. Aku mengembangkan payungku lalu berlari kecil menuju kehalte di dekat rumahku. Jam 7 pagi. Aku masih punya waktu sekitar satu jam untuk terlambat masuk kerja. Seperti wanita karir kebanyakan rutinitasku hampir setiap hari sama. jangan tanya apa aku bosan. Tentu saja aku bosan. Sangat bosan malah. Aku menatap langit yang di penuhi awan hitam membuatku menghela napas. Sepertinya hujan akan berlangsung lama.

Bus yang sering kugunakan terlihat mendekat. Aku berdiri dan menaiki bus. Sudah hampir satu tahun rutinitas membosankan ini aku tekuni dengan jadwal yang sama . Bus yang sama, supir yang sama, meski penumpangnya berbeda-beda. Sebenarnya, aku tidak terlalu terpaksa menjalani rutinitas ini alasannya karna aku mencintai pekerjaanku. Aku menatap keluar jendela bus yang berjalan perlahan ditengah hujan. Tidak ada yang menyenangkan diatas bus ini. Semua orang terlihat sibuk dengan pemikiran masing-masing. Satu-dua orang yang mengenaliku kadang menyapaku dan hanya ku balas dengan senyuman. Seorang pria terlihat mendekat kearah tempat duduk yang masih kosong disampingku.

"kursi disebelahmu kosong?" tanyanya. aku hanya menatapnya tanpa minat. Kenapa dia menanyakan hal yang sudah jelas sih? Buang-buang waktu saja meladeninya.

Aku hanya mengangguk sekilas.

"boleh aku duduk disitu?" Tanyanya lagi. demi sopan santun aku menganggukkan kepala. Bisakah dia duduk saja tanpa bertanya.

Dia duduk disampingku sambil memangku tasnya yang lumayan berat. Hujan diluar semakin deras dan membuatku sedikit kedinginan.

"perkenalkan namaku park chanyeol" kata pria disampingku. Sepertinya, dia bosan jadi dia butuh teman untuk mengobrol. Tidak apa-apa, aku juga sedang bosan saat ini.

"aku joy. Park joy" kataku singkat. Dia tersenyum manis kearahku.

"wah, nama marga kita sama joy-ssi. Kamu bekerja dimana?" Tanya nya. dia terlihat seperti pria yang ceria dan mudah bergaul jadi tidak ada salahnya berbincang dengannya.

"aku bekerja di bank" jawabku. Aku tidak ingin memberitahu tepatnya dibank mana aku bekerja.

"ohya? Aku kira kamu seorang guru" katanya, dari segi mana aku bisa disebut guru. Dekat dengan anak-anak saja aku tidak terlalu suka. Apalagi, mengajari mereka bisa-bisa aku sakit kepala. Itulah, percakapan pertamaku dengan pria sok tahu dan menyebalkan yang akan ku temui selama beberapa bulan ini di bus.

*****

sama seperti kemarin rutinitasku sebagai wanita karir tidak berubah malah semakin membosankan. Untunglah, hari ini tidak hujan dan langit terlihat bersahabat. Ditempat duduk yang sama aku duduk ditemani pria yang kemarin.

Dia sekali-kali mengajakku mengobrol dan hanya kujawab dengan singkat.

Aku masih terlalu malas untuk meladeni pria disampingku ini. Dia terlihat tertarik padaku. Aku bukannya kege'eran tapi memang seperti itulah kenyataannya. Dia kadang melirik kerahku dan terlihat malu ketika tertangkap basah.

"kamu suka musik?" tanyanya yang sukses mumbuatku berpaling kearahnya.

"tidak terlalu" jawabku sekenanya.

"sayang sekali. Baru pertama kali aku mendengar seorang wanita tidak terlalu menyukai musik. Padahal, musik bisa menghilangkan stress" aku menatap tidak suka padanya. Kenapa dia membahas tentang stress? Apa aku terlihat seperti orang stress karna kebanyakan bekerja.

"aku tidak bermaksud menyindirmu. Aku hanya mengatakan yang seharusnya"

setelah berkata begitu dia terdiam lagi tapi kulihat dia mengambil sesuatu ditasnya dan memberikan padaku. Sebuah mp3. Aku hanya mengangkat alisku dan tidak kunjung mengambilnya dari tangannya.

JOY! || JOY'S BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang