Sore itu di balkon rumahnya, yeoja itu merentangkan kedua tangannya, menutup matanya dan menikmati angin pantai yang berhembus dengan sangat sejuknya. Ia membiarkan angin itu menerpa wajah dan rambutnya.
"PARK SOOYOUNG!" seru seseorang dari luar kamarnya yang membuatnya menghentikan kesenangannya lalu berbalik menatap ke arah pintu kamarnya.
"Aish, eomma, kenapa senang sekali menganggu kesenanganku?" gerutunya namun ia tetap berjalan menuju ke arah pintu kamarnya dan membukanya lalu berjalan menemui eommanya.
"Soo, cepat kemari. Ada berita penting" kata eommanya itu dengan raut wajah berseri-seri.
"Benarkah?" jawab Sooyoung dan seketika raut wajahnya yang tadinya cemberut berubah menjadi serius dan ia semakin mempercepat langkahnya untuk mendekati eommanya.
"Besok ada seorang tamu yang akan datang dari Seoul dan dia menyewamu untuk menjadi tourguide-nya selama ia berada di Pulau Jeju,"
"Jinjjayo? Apa dia akan tinggal disini?"
"Ne, selama 5 hari dan dia akan menempati kamarmu," jawab Eommanya yang spontan membuat Sooyoung langsung menatap eommanya.
"Jangan menatap eomma seperti itu, dia membayar biaya yang cukup besar dan itu berarti kita harus memberikan pelayanan yang terbaik padanya," tambah eommanya lagi.
"Terbaik bukan berarti dengan memberikan kamarku padanya," jawab Sooyoung dengan sikapnya yg menunjukkan bahwa ia tidak setuju dengan perbuatan eommanya itu.
"Kau tidur di kamar lain saja," jawab eommanya lalu berjalan pergi meninggalkannya.
"Eomma..."
"Aa, satu lagi. Eomma mengikuti tour ke HongKong selama 1 minggu dan selama eomma tidak ada berarti kau yang harus melayani tamu itu. Arasso?"
"Ah..Ne" jawab Sooyoung sambil menganggukkan kepalanya dan pergi ke kamar.
Eomma, jahat sekali, gerutu Sooyoung sambil merapikan kamar yang akan ditempatinya selama beberapa hari.
***
Keesokan paginya,
Sooyoung dengan sigap langsung berlari keluar dari rumahnya sambil berulang kali menatap jam tangan yang ia pakai. Ia sudah terlambat hampir sekitar 20 menit untuk menjemput tamu yang dimaksud oleh eommanya semalam.
Ini semua gara-gara eomma yang memintaku pindah di kamar yang tidak nyaman sehingga aku bisa bangun setelat ini, omelnya dalam hati sambil berlari secepat mungkin.
Saat sudah sampai, ia segera menyelinapkan tubuhnya yang mungil itu di antara kerumunan orang-orang yang terlihat tengah menunggu kedatangan pesawat dari Seoul dan tersenyum lega ketika ia mendengar beberapa orang yang mulai mengeluh "Kenapa lama sekali? Sampai kapan kita harus menunggu?"
Ia mengelus dadanya karena meskipun ia terlambat, ternyata pesawatnya juga belum tiba sampai detik ini. Selang beberapa menit kemudian, segerombolan orang keluar dari pintu sambil membawa tas koper yang besar.
Ia mengeluarkan kertas yang bertuliskan nama 'Kim Taehyung' karena ia tidak tau bagaimana tampang dari seorang Kim Taehyung.
Lama ia berdiri sambil mengangkat tinggi kertas itu, sampai pada akhirnya seorang namja yang berpakaian stylish dan memakai kacamata melihat ke arahnya lalu mendekatinya.
"Park Sooyoung-ssi?" tanya namja itu padanya,
"Ne, Kim Taehyung?" tanya Sooyoung untuk memastikan bahwa namja yang ada dihadapannya ini adalah tamu yang di katakan eommanya.
