What is Love?

820 144 6
                                    

Kalau ada yang tanya, bagaimana mana sih rasanya jatuh cinta? Jatuh cinta tuh yang kayak gimana sih? Atau apasih cinta?

Jangan lah, tanya-tanya sama Joy. Kalau mau tanya sama Joy itu ya, teknik voli gimana aja sih? Gimana sih passing yang benar? Paling enak tuh passing atas apa bawah? Atau cara smash paling ampuh biar langsung dapat poin itu gimana?

Tanya sama Joy. Doi ahlinya! Iyalah orang dia atlet Voli. Voli pantai ganda putri berdua sama Jennie.

Beuh, seger nggak tuh mata kalian kalo nonton pertandingannya?

Begitu juga dengan cowok yang duduk di sebelah Joy sambil meminum minuman isotonik miliknya. Cowok itu kemudian menyerahkan botol yang isinya tinggal separuh itu kepada Joy. Yang langsung di teguk sampai habis. Nggak usah mikir aneh-aneh! Salahkan cowok di sampingnya yang ujug-ujug datang merebut botol minumnya.

Duduk berdua di tribun penonton yang sepi, menghadap lurus hamparan pasir putih di depan mereka.

"Joy?"

Joy menoleh, menatap dari samping pahatan sempurna dari Tuhan yang duduk di sampingnya saat ini. "Hm?"sahutnya.

"Lo tau nggak cinta itu apa?" tanya cowok itu.

Sontak Joy tertawa keras. Ini yang dia maksud sedari tadi. 22 tahun hidupnya, berapa kali coba ada orang yang menanyakan soal itu sejak dia puber? Dan jawaban Joy akan tetap sama.

"Mana gue tahu, kan sering gonta-ganti pacar kak Taeyong. Masa nanya aku yang pacaran aja belum pernah...." jawab Joy masih dengan tawa.

Matanya bahkan sampai menyipit hilang karena tertawa. Pemandangan indah yang jarang Taeyong lihat saat berada di lingkungan pelatihan. Tapi mungkin karena tempat latihan Joy sudah sepi, makanya Joy berani berekspresi lain selain datar. Sama seperti Taeyong.

Di sepak takraw, Taeyong termasuk atlet yang belum apa-apa sudah di takuti lawan. Hanya dengan menatapnya, lawan akan merasa terintimidasi. Padahal Taeyong biasa aja tuh.

Taeyong terlihat menghela nafas berat. Kayak hidupnya udah tinggal menghitung hari, besok mau ketemu malaikat Izrail.

"Kenapa sih, tiba-tiba bahas cinta-cintaan. Habis itu hah-heh-hoh aja kayak mau ketemu Izrail."

Taeyong langsung menoleh kearah Joy dengan tampang memelasnya yang di buat semenyedihkan mungkin. Kali aja Joy bakal merentangkan tangannya, meraih kepala Taeyong untuk bersandar di bahu sempit cewek itu. Hehe modus dikit maksudnya.

Tapi yang di harapkan memang tidak akan pernah sesuai kenyataan. Joy menjauh, menggeser duduknya memberi jarak dua kursi kosong di antara mereka berdua. Menatap cowok ber-rahang tegas itu dengan aneh.

Cowok itu menipiskan bibir merasa malu sendiri. Sebelum kembali melanjutkan pertanyaan awalnya. "Jawab aja kenapa sih? Kamu sendiri gitu buat contoh, pas lagi jatuh cinta tuh gimana rasanya. Masa gitu aja nggak tau?" tanyanya jadi sedikit ketus.

"Dih kan udah di bilang, gue nggak tau.... Bangor banget duhilaah...." Joy geleng-geleng, tangannya merogoh ransel kembali mengeluarkan botol minum lain miliknya yang masih terisi penuh.

"Kak Taeyong sendiri coba aku tanya, cinta tuh yang kayak gimana, jatuh cinta tuh yang kayak gimana. Ayo coba jawab coba!"

Taeyong berpikir sebentar, sebenarnya dia juga tidak tahu makanya nanya Joy. Juniornya di sekolah dulu, yang kembali ketemu di gym tempat pelatihan atlet. Makanya, mereka jadi dekat.

"Kata orang sih, kalo jatuh cinta tuh bawaannya seneng terus, tapi deg-degan aja gitu kalo deket doi." jawab Taeyong akhirnya.

"Ya kalo ngomongin seneng sih gue seneng terus selama ada di sini. Deg-degan kalo mau tanding juga gue deg-degan kak."

Taeyong melongo. Joy hidup di dunia mana sih?

"Maksudnya kalo kamu deket sama cowok Joy, deg-degan apa enggak. Apa gimana gitu?" tanya Taeyong gemas.

"Deg-degan sama lawan jenis itu wajar kali kak."

Taeyong mengernyit."Maksudnya?"

"Ya kalo deket sama cowok ganteng siapa sih yang nggak deg-degan. Kakak juga gitu kan kalo deket sama cewek cantik. Kak Seolhyun misalnya?"

Taeyong mengangguk. "Ya bener juga sih...." gumam cowok itu Tapi kan beda dong, atlet renang super seksi macam Seolhyun tidak boleh di sia-siakan.

"Berarti kamu deg-degan dong ya kalo deket sama aku kayak sekarang?" tanya Taeyong balik. "Secara aku kan ganteng. Pake banget lagi..." lanjutnya dengan tampang menyebalkan.

"Iya sih...." Joy bergumam. Sementara Taeyong langsung bersorak. "Yaudah, itu cinta artinya. Aku juga cinta kok sama kamu. Jadian yuk!" Katanya cepat tanpa jeda.

"Nggak mau, kakak nggak asik! Nembaknya ntar aja kalo selesai olimpiade. Yang romantis, jangan kayak gini lah! Gimana sih?!"

"Oke!" Taeyong langsung menjawab cepat.

Modusnya berjalan dengan lancar. Dugaannya benar kalau Joy juga suka dengannya. Nggak sia-sialah PDKT-nya selama ini ke Jisoo, Jennie, Yerin, dan Irene. Teman-teman Joy itu sangat membantu mendekatkannya pada cinta belum sampai-nya semasa sekolah ini. Yaaa meskipun dapat beberapa ruam merah di kedua pipi karena di anggap mempermainkan perasaan mereka sih.

Tapi, tidak apa-apa. Toh, hari ini sudah terbayar lunas. Tinggal tunggu gelaran pesta olahraga selesai, Taeyong akan meresmikan cintanya. Duh, terharu pengen nangis jadinya Taeyong ini.

Mereka berdua sama-sama terdiam canggung. Memandangi kembali si hamparan pasir putih yang menjadi saksi hari istimewa yang tidak begitu istimewa milik mereka. Sampai Taeyong kembeli nyeletuk tiba-tiba. Membuat Joy yang sedang minum kaget dan langsung merasakan panas di hidungnya karena tersedak.

"Kalo kata gue tuh ya Joy, cinta tuh kayak pisang...." kata Taeyong santai sambil nyengir, tanpa peduli hidung Joy yang merah. "Panjang dan manis...." tutup cowok itu masih dengan cengirannya.

"Gila!"

Kalau ada yang bilang jangan menilai orang hanya dari luar saja. Maka Joy bakal dengan senang hati membenarkannya. Taeyong yang biasa kalian lihat tidak lebih baik dari bocah umur lima tahun di mata Joy.

JOY! || JOY'S BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang