"Ada apa denganmu?" seulgi meneliti joy yang hari ini sepertinya sedang terlihat gelisah. Terlihat sekali dari gerak gerik joy yang terus melirik handphonenya yang dia pegang lalu mendesah berat seperti sedang menunggu kabar seseorang.
"Apakah kau sedang menunggu seseorang?"Tanya seulgi lagi, karena joy tidak menjawab pertanyaan seulgi yang pertama.
Joy mengalihkan pandangannya kepada seulgi yang sedang menyesap lemon tea yang barusan dia pesan, tubuh joy menyondong sedikit kedepan lalu menatap sahabatnya itu penuh harap sambil memegang tangannya,"apakah kau tau sungjae dimana? "
Seulgi membalas tatapan sahabatnya, dia tau sekarang. Joy sedang menunggu kabar sang kekasih,"yak, mana aku tau, emangnya aku assistennya sampai harus tau dia dimana sekarang. Yang benar saja."
Helaan nafas frustasi terdengar dari mulut sahabatnya itu, seulgi tau sungjae sedang berada dimana sekarang. Tapi dia sudah berjanji kepada sungjae agar tidak memberi tahu joy perihal apa yang sedang sungjae kerjakan sekarang,"dia tidak memberimu kabar? "
Joy menggeleng pasrah, mukanya terlihat menyedihkan membuat seulgi semakin tak tega melihatnya. Apa dia harus memberitahunya? Ah Tentu saja tidak. Bisa-bisa rencana yang sedang di kerjakan sungjae gagal total.
"Ya ampun park sooyoung, baru satu hari dia tak memberimu kabar saja kau seperti orang yang kehilangan seluruh hartamu, tenang saja dia tidak akan kemana-mana. Percaya padaku."
Joy mendelik ke arah seulgi,"yak apa kamu bilang, tenang saja katamu!? " joy menegakkan badannya lalu melipat kedua tangannya,"bagaimana aku bisa tenang, sungjae menghilang seharian, dia tidak memberiku kabar sama sekali dan aku sangat khawatir. Bagaimana aku bisa tenang?"
"Asal kau tau ,dia sudah seperti hartaku, aku takut seseorang tanpa sepengetahuanku mengambil hartaku. Aku tidak mau itu terjadi seul."
Seulgi merasa sedikit iba tapi hari ini dia harus memerankan perannya sebaik mungkin agar joy tidak curiga kepadanya,"kalau kau benar-benar mencintai dia, seharusnya kau percaya kepadanya. Jangan beranggapan macam-macam tentang dia. Tetaplah berpositiv thinking park sooyoung!"
Joy memandang lurus kepada seulgi. Sejujurnya, hati joy percaya kepada kekasihnya itu tapi entah kenapa bayangan kalau sungjae sedang berselingkuh berkelebat muncul di pikirannya. Dia takut itu akan menjadi kenyataan.
"Sekarang, lebih baik kau pulang dan jernihkan pikiranmu. Mungkin sebentar lagi sungjae akan menghubungimu."
Dengan ragu, joy mengangguk dan meraih tasnya dengan malas lalu bangkit dari duduknya.
"Ah iya joy!" mendengar seulgi memanggilnya joy langsung terhenti ketika akan membuka pintu cafe.
"Sepertinya, aku tidak bisa mengantarmu,"kata seulgi sambil memasang wajah menyesal. Tentu saja itu hanya akting yang di perankan oleh seulgi,"aku harus kerumah seseorang,kamu tidak apa-apa kan pulang sendirian?"
Mau tak mau, joy mengangguk lagi. Apa boleh buat dia tak ingin merepotkan sahabatnya ini.
"Kalau begitu.tunggu sebentar, aku akan memesankanmu gojek,"joy menghentikan pergerakan seulgi yang hendak mengambil handphonenya,"tidak usah, aku bisa naik taxi."
Meskipun sedikit ragu Seulgi tetap tersenyum dan mengangguk,"baiklah, aku duluan kalau begitu."
Seulgi mencium pipi kiri dan pipi kanan joy untuk berpamitan,"kalau ada apa-apa, hubungi aku oke!"
Seulgi melambaikan tangannya sambil berjalan ke arah parkiran meninggalkan joy yang sekarang mulai mencari keberadaan taxi yang akan dia tumpangi.
🍂🍂🍂