Kalo nggak keberatan komen perparagraf ya, biar semangat update. Makasih
.
.
.
....Sorot mata itu penuh dengan penekanan, Ran mendongak ke atas. Menatap Okis yang kini mencengkram bahunya dengan keras. Belum pernah dia bertatapan sedekat ini dengan si badboy sekolah, jantungnya berdebar kencang.
Saat ini yang gadis itu pikirkan adalah menutupi rasa gugup supaya Okis tak curiga. Berharap pipinya tak memerah.
"Lepas dulu," ucap Ran.
Gadis bernama lengkap Kirana Putri Nandia itu tak bergeming, menunggu Okis yang kasar melepaskan cengramannya. Perlahan Okis menurunkan tangan dari bahu Ran. Ia mengembuskan napas berat.
"Kasih tahu, kenapa Mbak Rimay harus dijauhin dari tiga benda itu?"
Ran berbalik, tangannya kembali menyapu sampul buku yang berjejer rapi. Ia berjalan mencari judul novel yang dihilangkan pemuda yang mengikutinya dari belakang tersebut.
Di bagian sisi yang berbeda ada rak bestseller yang sekarang sedang dikerumuni pembeli, launching novel terbaru dari penulis populer menjadi pusat perhatian isi toko buku.
Ran sengaja mencari di rak buku yang sepi, padahal dia tahu di bagian mana buku yang diinginkan. Sengaja berlama-lama dengan Okis.
"Gaun tidur warna merah, ibu kandung Mbak Rimay dulu sering menyiksa Mbak Rimay waktu kecil sampai sekarat ketika memakai gaun itu, sampai sekarang Mbak Rimay trauma," ucap Ran menjelaskan dengan tenang. Masih berjalan di jejeran rak buku. Seolah benar-benar mencari novel.
Setelah tak mendengar langkah Okis, Ran berbalik, mendapati Okis yang berdiri terpaku setelah mendengar jawabannya. Ran kembali berjalan menghampiri Okis.
"Gue bakal bunuh ibu kandung Mbak Rimay," kata Okis. Dia hendak berbalik meninggalkan Ran.
Segera Ran menarik tangan Okis, menghentikan pemuda itu. "Jangan, emang kamu tahu ibu kandung Mbak Rimay di mana?"
"Gue bakal cari tahu," ucap Okis menghempas tangan Ran. Emosi. Ia berjalan cepat meninggalkan Ran.
"Jangan bertindak konyol! Kamu mau dibenci Mbak Rimay?" Teriak Ran.
Saat itu juga Okis berhenti, padahal beberapa langkah lagi dia melewati kerumunan orang yang sedang mengantri novel terbaru.
Menceritakan tentang Rimay memang menjadi pancingan yang bagus untuk dekat dengan Okis. Akan tetapi Ran tak menyangka reaksi Okis akan seperti itu. Dia pikir Okis hanya penasaran saja, bukan benar-benar peduli.
Dengan cepat Ran berlari mendekati Okis, berdiri tepat di depannya sama seperti Okis yang menghadangnya ketika di kantin siang tadi.
Okis mengembuskan napas berat, mengatur emosi yang hampir meledak. "Kenapa Mbak Rimay bisa mendapat trauma itu?"
"Aku nggak bisa ngasih tahu, itu privasi Mbak Rimay. Kalau kamu udah deket sama Mbak Rimay pasti ia bakal cerita sendiri."
"Maksud lo, gue belum deket sama Mbak Rimay? Gue ini keluarganya!"
Sejenak Ran terpaku mendengar Okis mengatakan itu, sebegitu berharganya kah Rimay di mata Okis? Pemuda dingin yang tak bisa disentuh siapapun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Presdir? END
Romance(FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Bukan karena cinta, perjodohan, ataupun janin yang butuh status. Tapi Kenapa aku bisa menikah dengan dia? Pagi itu ketika aku membuka mata, aku terkejut melihat seorang pria tampan sedang tertidur pulas di sampingku. Bul...