"iya tenang gue yang bayar." kata lia yang berencana buat ngetraktir gue sama yuna.
gomong-ngomong ini udah bubaran sekolah, dan tiba-tiba lia ngajak buat beli minuman starbucks yang kebetulan gak jauh dari sekolah.
sampe disana lia sama yuna langsung jalan kearah kasir buat pesen minukan sedangkan gue ngeberhentiin langkah gue dan gak sengaja mata gue tertuju ke dua orang pengunjung yang lagi duduk disalahsatu meja sambil ketawa.
"ra udah nih," lia ngasih minumannya ke gue. "ayo balik."
"lo sama yuna duluan aja deh gue mau ketemu seseorang dulu." lia sama yuna ngangguk dan pergi duluan.
salahsatu pengunjung itu gak sengaja matanya ketemu sama mata gue. dia ngomong sebentar ke orang yang ada di depannya itu terus nyamperin gue.
"jelasin." kata gue setelah dia nyamperin gue dan duduk di meja lain.
"gak ada yang perlu dijelasin." jawab jisung. iya salahsatu pengunjung itu han jisung.
gue seyum tipis, "aku liat kamu sama cewek sung, terus kamu bilang gak ada yang perlu dijelasin?"
"buat apa? percuma, kamu pasti gak bakal percaya sama aku."
gue senyum kecut, "kok kamu jadi berubah gini sih?"
"aku gak ngerasa aku berubah tuh." dia ngebenerin kemejanya sebelum natap gue lagi, "ngapain kesini?" tanyanya.
beneran minta dipotong anunya nih si jisung untung masih sayang. masih loh m a s i h.
"mergokin kamu." jawab gue santai.
"terus sekarang mau gimana? putus?"
"gak."
jisung ngerutin dahinya bingung sama ucapan gue.
"kamu harus nunggu, aku bakal mutusin kita putus atau nggak nanti."
"oke." bales jisung santai, terus dia beranjak berdiri dan ninggalin gue gitu aja.
kalo bukan manusia udah gue gorok lo han sialan jisung.
⊰⊹ฺ
gue akhirnya sampe di depan rumah, tapi kayaknya rame, pasti ada temen-temen kak lino. dan bener aja.
"darimana lo?" tanya ka lino
"luar." jawab gue singkat, terus jalan kearah dapur buat ngambil minum.
lino nyamperin nara yang lagi minum didapur, "beli makanan sana." suruh ka lino
"gue anterin ya, no." tawar ka bambam.
"sama gue aja!" ini ka woojin.
"jangan mau, sama aa aja!" seru ka bambam.
"biar gue aja no, ayo ra." kata kak chan.
gue yang tadinya gak mau jadi terpaksa. kita beli makanannya gak naik motor atau mobil, jalan aja katanya.
diperjalanan ke warung depan, gak ada yang ngobrol antara gue sama ka chan. sampe akhirnya ka chan buka suara. "ra?"
"hm, iya kak?"
"habis darimana tadi?"
"oh itu.. tadi ketemu temen kak hehe."
ka chan ngangguk, "gimana tadi sekolah?" tanya ka chan random.
"ya.. gitu kak."
"di hukum, gak?"
"gak sih kak, untungnya hehe."
tangan ka chan ngacak pucuk rambut gue. "lain kali biasain berangkat pagi." gue ngangguk sambil senyum kikuk.
setelah selesai beli makanan dan langsung pulang, akhirnya sampe juga dirumah gue, suara ricuh udah kedengeran dari awal masuk gerbang rumah.
"weh mana pesenan gue?" tanya ka lino.
"nih." ka chan ngasih kresek belanjaannya. iya, dari tadi belanjaannya dipegang sama ka chan.
"nara langsung keatas ya, kak." ka lino jawab pake anggukan sambil ngunyah chitatosnya.
at beginning
KAMU SEDANG MEMBACA
at beginning [ changbin ]
Short Story[fin.] "it doesn't matter who likes you, the most important whom you like" [1] 260619 #changbin [1] 090120 #spearb [1] 030621 #seochangbin [1] 170721 #chan ©November 2018