rumah changbin
abis nganter nara sampe depan rumah, bunda seo jalan masuk niatnya mau ngecek keadaan changbin dikamarnya.
tok tok tok
"masuk."
bunda seo masuk terus duduk disisi ranjangnya changbin. "gimana udah mendingan?" tanya bunda seo.
"udah, bun."
"udah diminum kan obatnya?"
"udah tadi langsung diminum, kok."
bunda seo ngangguk, "lagian kamu tuh kenapa sih bin bisa sakit?"
"abis jalan sama nara kemarin bun, terus hujan gede."
bunda seo berdecak, "kamu tuh, neduh dulu, kek. eh iya soal nara,"
"kenapa?"
"cantik ya bin, dia pacar kamu?"
"bukan, bun."
"cepet jadiin pacar kamu bin terus nanti nikah sama dia."
"bunda apaan sih?"
"anak muda jaman sekarang ya padahal mau tapi pura-pura nolak."
"udah ah changbin mau tidur, bunda keluar sana."
"yaudah, besok bunda pergi ke australi."
"iya."
bunda seo senyum gereget liat anak cowoknya yang satu ini. baru mau beranjak bunda seo malah ngedeketin mulutnya ke kuping changbin. "cepet jadian sama nara, bin."
changbin yang badannya dari ujung kaki sampe kepala ditutup sama selimbut, jadi ngebuka lagi selimbutnya sampe sebahu.
"bunda!"
bunda seo cekikikan sambil keluar dari kamar changbin.
⊰⊹ฺ
rumah nara
"nara pulang."
"darimana lo?" tanya kak lino.
"abis dari rumah changbin. udah makan?"
"belum, niatnya gue mau ngajak lo makan keluar tadi."
gue ngangguk, nyodorin tuperwerenya. "dari bundanya changbin, makan."
kak lino ngambil tuperwerenya terus dia buka tutupnya satu persatu. "tumben inget sama gue lo."
"kalo gak mau sini gue aja yang makan."
"eeeeet iya gue aja yang makan."
gue duduk disampingnya kak lino.
"gercep juga ya si changbin." ceketuk kak lino. gue langsung noleh kearah kak lino. "udah ngajak lo kerumahnya terus dikenalin sama orangtuanya." sambung kak lino sambil naik turunin alisnya.
"apaan sih??"
"halah seneng kan lo. cieee yang udah ketemu sama calon metua." goda kak lino.
"ngomong sekali lagi gue sunat batang lo!"
"hhh ampun nyai."
gue celingak-celinguk, "mama mana?"
"gak tau."
"masih marah sama mama?"
"...."
"masih belom dimaafin mamanya?"
"berisik. heran, banyak nanya nanti gue keselek gimana?"
"kak maafin mama ya kasian dia."
"gak segampang itu, gak semudah kayak balikin telapak tangan."
"tuhan aja pemaaf kak, masa kakak gak bisa maafin mamah?" tanya gue yang buat kak lino diem.
gue ngehembusin nafas pelan, "besok kelas pagi?"
"gak, nanti gue anterin lo ke sekolah besok."
gue pun ngangguk, "kalo nanti mau makan lagi bilang aja ke gue, nanti gue masakin mie." gue berdiri "gue ke kamar, ya." kak lino ngangguk sebagai jawaban.
"maaf kunciin pager depan, kak!"
"PANTESAN BAIK LO TULUL TAUNYA ADA NIAT BUSUK"
gue cuman ketawa sambil masuk ke dalem kamar.
at beginning
KAMU SEDANG MEMBACA
at beginning [ changbin ]
Short Story[fin.] "it doesn't matter who likes you, the most important whom you like" [1] 260619 #changbin [1] 090120 #spearb [1] 030621 #seochangbin [1] 170721 #chan ©November 2018