Mengenang

822 54 5
                                    

Kamelia sibuk dengan urusan pernikahan, mulai dari mencetak surat undangan, katering atau masak sendiri, gaun pengantin yang ternyata mendapatkan dari Janet sebagai hadiah pernikahan untuk mereka berdua. Ada juga paket honeymoon yang di persiapkan Kusuma dan Rendy untuk Amran, free voucher hotel sudah di siapkan juga oleh Andi dan Bram karena mereka berdua pengusaha yang berhubungan dengan hotel. Haris dan Giri beserta Yogi akan membantu dalam keamanan begitu juga Tony yang mau menyiapakan pengawalan untuk Kamelia jika di perlukan. Kalau Syarif mau mau menghadiahkan kedua pasangan pengantin ini dengan membuka pergelaran photograpi jika keduanya selesai bulan madu. Burhan hanya bisa mendoakan temannya ini agar lancar sampai ke pelaminan. Toh, doa itu merupakan hadiah yang tidak ternilai.

Amran sangat bahagia, semua keluarga mendukung dirinya untuk membahagiakan anaknya pak Sahid ini. Keluarga yang kaya yang bisa saja mendapatkan seorang menantu dari golongan yang sama juga. Hanya saja pak Sahid agaknya sudah membiarkan putrinya memilih sesuai kehendak wanita itu sendiri. Rekan kerja pak Sahid ada yang senang dengan kabar pernikahan ini, tapi juga ada yang tidak senang. Seorang lelaki berkacamata di beritahukan ayahnya kalau Kamelia akan menikah dan menunjukkan sebuah photo yang dulunya pernah ia jumpai tapi tidak sesuai dengan harapan.

Lelaki ini jadi tahu kalau Kamelia sudah membodohi dirinya. Wanita itu akan mendapatkan balasan yang setimpal darinya nanti batin si lelaki.

Lelaki ini mengamati photo cantik Kamelia yang sedang tersenyum di acara pegelaran busana minggu kemarin. Wanita cantik ini benar-benar memukau. Namun, wanita itu sudah meremehkan dirinya. Ia sempat di tanya oleh ayahnya kenapa tidak mau berkenalan dengan Kamelia, padahal sudah di ajak ketemuan. Waktu itu ia mengatakan kalau Kamelia bukan tipenya. Well, itu karena Kamelia berdandan menor untuk ketemu dengan dirinya.

"Wanita licik.. apa wanita ini juga berdandan menor ketika bertemu dengan si calon suami..?" desis si lelaki berkacamata di depan koran yang bagian fashion terdapat photo Kamelia tersebut.

"Sebenarnya aku tidak peduli wanita ini mau menikah dengan siapa, tapi wanita ini sudah membodohiku. Aku lelaki kaya dan juga cerdas. Di bodohi si model cantik ini..? Sungguh terlalu.. " gumam lelaki itu lalu meremukkan koran di tangannya kemudian melemparkan ke lantai.

Si lelaki berdiri dan mengeluarkan handphonenya untuk menelpon seseorang. Orang itu akan membantu lelaki berkacamata tersebut dalam mencari data tentang Kamelia dan calon pengantin. Ia akan membuat perhitungan dengan wanita itu nanti.

"Halo..?"

"Ya.. aku akan mengirimkan nama untuk kamu selidiki, setelah itu kirimkan melalui berkas tertulis saja. Kemudian aku akan mentransfer ke rekening kamu untuk biaya tersebut. Thanks bro.. "

Lelaki berkacamata tersenyum sinis lalu berjalan ke arah pintu kamarnya dan keluar untuk makan malam bersama keluarganya.

***

Ketika semuanya sudah beres, giliran pak Sahid yang ketakutan lantaran hati nuraninya mengatakan ini semuanya salah. Ia di teleponi sepupunya untuk tidak melanjutkan hubungan ini ke tahap yang lebih lanjut. Berilah penjelasan pada keluarga Arman jika lelaki itu tidak bisa menikahi  Kamelia itu kata Husna, sepupunya.

Pak Sahid mondar-mandir di dalam kamar tidurnya. Pernikahan akan di langsungkan hari Minggu depan dan itu membuat pak Sahid tambah di kecam kegelisahan. Ia lalu berjalan cepat ke arah ruang kerjanya di bawah. Sekarang sih waktunya tidur malam, jam di dinding tadi menunjukkan pukul 9 malam, anaknya sudah berada di dalam kamar tidurnya sendiri. Sedangkan para asisten rumah tangga juga sudah istirahat.

Dengan menutup pintu dan tidak lupa menguncinya, pak Sahid mendekati laci dan mengeluarkan sebuah photo yang menampakkan wajah Vidi Surano dan Ririn Ayunda.

CINTA SANG PHOTOGRAPHER {Geng Rempong : 9}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang