Happy

2.6K 76 4
                                    

"Ehh.. uncle Burhan datang..?" ucap Amran pada temannya itu.

Burhan menyeringai lebar, ia tidak bisa ke rumah temannya ini karena ia di sibuk untuk ikut mengawasi latihan para anggota kompi di batalyon 14 yang merupakan bagian dari Grup I. Sungguh luar biasa jadwalnya sehingga ia tidak bisa pulang ke rumahnya walaupun di hari libur.

Ini baru saja selesai untuk urusan latihan tersebut. Burhan langsung pulang ke rumahnya dan menemui temannya.

"Maafkan aku Flash.. aku sibuk.. Maafkan uncle ya sayangku.. " ujar Burhan sambil mengecup pipi Kamran. Ada bingkisan kado yang di bawa Burhan untuk Kamran. Sekedar buah tangan dari lelaki ini untuk anak temannya yang sekarang berusia 9 bulan. "Astaga, aku sudah lama sekali tidak kembali.." ucap Burhan sembari mengangkat anaknya Amran membuat bocah itu nyengir dan mengoceh memanggil ayahnya.

"Papa.. papa..?" ucap Kamran seolah sangat jelas. Raut wajah anak Amran sangat bahagia dan tampan.

"Wahh.. gemesssss deh.. pengen juga punya anak.. " lanjut Burhan sambil mengelitik perut Kamran dengan dagunya. Si anak manja terkekeh senang.

Kamelia menghampiri ruang keluarga karena baru selesai membantu si mbok di dapur.

"Makanya kang.. segera cari calon istri.. biar Kamran ada teman bermain.." ujar Kamelia sambil tersenyum lebar pada suaminya lalu duduk di samping lelaki itu.

Burhan jadi terdiam. Usianya sudah menginjak 28 tahun.

Ayahnya rewel karena ia belum pernah mengenalkan seorang wanita pun untuk di jadikan calon pendamping seumur hidup.

"Hmm.. maaf kang.. saya hanya.. hmm.. " Kamelia jadi tidak enak hati karena menyinggung masalah pernikahan pada Burhan.

Amran hanya nyengir, ia tahu kalau Burhan tidak akan marah atau tersinggung.

"Tidak apa-apa.. aku mah sudah biasa mendengarkan kata calon dari ayahku itu. Hanya saja aku belum menemukan wanita yang mau menerimaku sebagai seorang lelaki ataupun prajurit yang akhir-akhir banyak merebak di media sosial suka PHP. Padahal aku sendiri tidak pernah untuk mendekati seorang wanita tanpa mau melanjutkan ke jenjang yang lebih lanjut. Aku tidak suka membuat wanita itu menunggu ataupun ketakutan dengan pekerjaanku ini. Bagaimana pun juga, jiwaku sudah melekat kepada NKRI.. "suara Burhan jadi  tegas membuat Kamran melonggo lalu mau menangis.

Amran beranjak dari sofa dan mendekati Burhan lalu mengambil Kamran agar bisa di gendong Kamelia.

"Ehh... maafkan aku nak, uncle agak terlalu bersemangat kalau urusan NKRI.." seringai Burhan membuat Kamelia tersenyum kecil. Amran kembali duduk di dekat Burhan dan mengamati wajah temannya yang tampan tapi terkesan keras juga tegas ini. Maklum, Burhan anggota TNI AD lebih tepatnya seorang anggota Kopassus.  Wajar saja kalau bersikap seperti itu.

"Well, kita akan bermain catur atau meninju samsak di ruang gym..?" ucap Amran untuk menyenangkan temannya ini.

"Eitss.. makan dulu atuh Aa.. akang Burhan pasti lapar.. Ini sudah hampir jam 12 siang..?" tegur Kamelia lembut pada suaminya.

"Oohh.. iya.. maafkan aku Bur.. ayo kita isi perut kita dulu, setelah ini kita mau main catur, meninju samsak, latihan tinju, atau bahkan main game konsol aku ladeni deh... " ucap Amran sambil menarik lengan Burhan untuk di ajak ke ruang makan.

Burhan menyeringai lebar, lelaki ini mengikuti temannya ke ruang makan.

Kamelia tersenyum, lalu beranjak juga dari sofa dan ikut suaminya untuk makan. Rumah ini jadi semakin semarak ketika setelah makan siang, rombongan Syarif datang ke rumahnya Kamelia tersebut.

CINTA SANG PHOTOGRAPHER {Geng Rempong : 9}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang