Maaf

1.7K 88 5
                                    

Amran dan keluarga juga pulang ke rumah mereka masing-masing. Amran di perintahkan untuk mengantar Ranti ke rumah ayahnya.

"Hmm.. maafkan aku ya Ranti.. aku tidak bermaksud membuat kamu terlihat bodoh di hadapan keluargaku. Aku hanya ingin ibuku itu tidak berusaha menjodohkan aku dengan seorang wanita. Aku bisa sendiri untuk mencari pasangan hidupku. Dan aku yakin kamu juga tidak merasa tersinggung. Betul kan?"

Amran mengajak Ranti mengobrol. Wanita itu sedari tadi diam saja seolah mereka bermusuhan.

"Hmm.. " balas Ranti cuek.

"Hmm apa Ranti..?" tanya Amran agak keki karena di cuekin.

"Ya.. begitulah Aa.. aku tidak tersinggung hanya kesal saja. Kalau Aa mah punya kekasih kenapa tidak bilang ke bu Marta. Saya kan jadi keki juga." balas Ranti kali ini benar-benar keki.

Amran menarik napas panjang dan berkata lagi pada Ranti.

"Maaf sekali lagi ya Ranti.. Kamelia itu sebenarnya bukan kekasihku.. Well, setidaknya belum. Aku dulu sangat berharap bisa mendekati model nan cantik jelita itu. Tapi, apa daya, aku ini hanya seorang photographer kere. Tidak sebanding dengan wanita itu.."

Mulut Ranti membuka lalu menutup lagi. Kali ini ia seolah mau meledak karena pengakuan Amran terhadap Kamelia.

"Astaga Aa.. jadi Aa bohong pada keluarga Aa sendiri..?" tukas Ranti dengan gemas.

"Sedikit sih.. " jawab Amran tenang.

"Aa keterlaluan.. Aa jadi menghina saya di sini.. Aku sih sebenarnya tidak punya perasaan apa-apa sama Aa, tapi ayahku berharap aku segera menikah."

"Dan ketika keluarga Aa mengundang saya makan, yah.. saya kira bisa memulai sesuatu.. namun, sepertinya itu kandas di tengah jalan." papar Ranti agak sedih.

Amran jadi prihatin dengan keadaan Ranti. Ia tidak mau menyakiti wanita cantik di sampingnya ini.

"Hmm.. Apa kamu tidak ada teman lelaki lain ya..?" tanya Amran penasaran.

"Tidak ada.." balas Ranti cepat dan ketus.

"Ooo.. " ucap Amran agak bingung.

" Tidak apa-apa Aa.. jangan mengasihani saya.. " ujar Ranti sedih.

Amran mengemudi dengan kepikiran pada Burhan yang belum mempunyai kekasih. Apa Burhan aku jodohkan dengan Ranti saja ya? batin Amran cerah.

"Aa.. jangan melamun...!" seru Ranti pada Amran.

Amran langsung waspada dan memperhatikan jalan lagi. Ia mengantarkan Ranti langsung ke depan pintu rumah wanita itu.

Ranti langsung turun setelah mengucapkan selamat malam secara ketus pada Amran.

Amran tidak bisa mengatakan hal lain. Ia memang salah karena memanfaatkan Kamelia untuk membatalkan apa yang akan di lakukan ibunya pada dirinya.

Dengan memantapkan hati, Amran akan berusaha untuk membuktikan dirinya bisa maju dan mendekati Kamelia. Ia seorang lelaki kuat. Ia tidak akan menyerah.

Semoga ayah Kamelia tidak mengamuk ketika ia mendekati anak perempuannya tersebut.

Amran menggigil ketika teringat rasa mengenggam tangan lembut nan ramping milik Kamelia tadi. Ia sungguh tidak menyangka wanita itu akan ada di Bogor. Ini sepertinya sudah takdir hidupnya.

****

Amran mulai mencari informasi tentang Kamelia. Ia meminta nomor handphonenya Kamelia melalui agensi periklanan yang pernah menyewa dirinya memotret Kamelia untuk iklan parfume di Singapura. Ia menyimpan nomor handphone itu untuk keperluannya nanti.

CINTA SANG PHOTOGRAPHER {Geng Rempong : 9}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang