Satu hari berlalu dari pemotretan di Lombok. Vivi ternyata sudah menyiapkan oleh-oleh untuk Amran. Wanita ini akan membuat Amran sangat gelisah hanya untuk menemui dirinya.
Vivi sampai mendatangai seseorang yang di katakan temannya bisa membuat lelaki manapun merasa kepanasan bahkan terlalu bergairah jika mengkonsumsi ramuan dari orang ini.
Vivi merinding membayangkan tubuh keren Amran bisa ia sentuh. Permainan lelaki ini pasti mengasyikkan batin Vivi sembari mengawasi Amran yang penuh konsentrasi mengurus hasil pemotretan dirinya.
"Sebentar lagi akang Amran berada di dalam pelukanku.. malam nanti seluruh crew harus makan malam bersama.. aku akan mengambil kesempatan itu.." gumam Vivi sambil menyisir rambutnya dengan jari-jari lentik miliknya itu.
Amran yang merasa di perhatikan oleh seseorang dan tahu siapa orang itu, tidak ambil pusing. Ia terus bekerja sampai urusannya selesai dan akan naik ke kamar untuk istirahat sebentar karena malam nanti seluruh crew harus makan malam bersama.
Dengan pikiran tertuju pada pekerjaan, sesekali Amran mengeryit ketika melihat ekspresi Vivi di file photo yang agak terlalu menantang seolah mau mengajak seseorang untuk berbuat sesuatu yang nakal. Tubuh Amran tegang, ia menggerutu karena teringat istrinya yang manis di rumah ketika ada godaan lain yang sangat berbahaya di sini. Ia akan mandi air dingin supaya tripod tidak merasa gelisah setelah agak lama tidak berjumpa dengan kekasihnya.
***
Makan malam ini seperti petaka untuk Amran. Vivi duduk di sebelah lelaki itu dan selalu dengan sengaja menyenggolkan bagian atas atau bagian tubuh dari wanita itu kepada Amran.
Amran ingin segera menyelesaikan urusan makan malam ini dan kembali ke kamarnya untuk menelpon sang istri. Tapi, ini untuk acara crew, ia tidak bisa meninggalkan meja makan karena akan di anggap tidak sopan.
Vivi sangat senang duduk di sebelah Amran. Wanita ini menghirup aroma Amran dengan rakus, ia sengaja menyenggolkan tubuhnya ketika mau mengambil air minum putih, sendok ataupun lauk yang sengaja di tata di atas meja secara prasmanan.
Aku akan membuat lelaki ini kepanasan nanti malam, aku sudah tidak tahan lagi untuk merasakan kegagahan akang Amran batin Vivi sambil mendesah senang dan merapatkan kedua pahanya demi meredakan rasa geli di antara tubuhnya itu.
Crew lain bercakap-cakap santai, Amran mendengarkan saja. Lelaki ini tidak terlalu mengikuti jalannya obrolan.
Vivi mencoba berbicara pada Amran dengan suara mendesah membuat lelaki itu meremang tidak enak. Kalau ada taplak meja lebih, Amran akan membungkus tubuh Vivi yang berbalut gaun ketat di atas lutut itu dan mengikat wanita itu seperti lontong.
Amran berdiri untuk permisi sebentar ke toilet, para crew sekarang duduk bersantai di ruangan santai hotel. Mereka bercakap-cakap seputar peluncuran iklan tersebut.
Vivi yang melihat Amran pergi mengamati sekitarnya untuk mengambil gelas air juice milik Amran. Vivi dengan santai mengangkat gelas itu lalu agak menurunkan gelas tersebut di arah perutnya. Vivi mengambil kertas lipat kecil berisi serbuk hasil dirinya meminta pada orang yang bisa meramu bahan perangsang dari dalam tas dompet miliknya. Vivi dengan cepat membubuhkan bubuk tersebut dan mengaduk air juice tersebut lalu meletakkan kembali gelas Amran ke meja.
Para crew lain sibuk bercerita, Vivi tersenyum lebar seolah mengikuti jalan cerita, jantung wanita ini berdebar-debar dengan sangat kencang.
Amran kembali dari toilet dan mau duduk di tempatnya tapi mengurungkan niat lantaran masih ada Vivi di sana kemudian hanya mengambil gelas air juice miliknya lalu mencari staffnya untuk mengobrol.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SANG PHOTOGRAPHER {Geng Rempong : 9}
RomanceAmran Surano seorang photographer yang memulai karirnya dari bawah. Terus mengembangkan sayap juga dibantu oleh keluarganya walaupun dirinya ingin mandiri. Sang ibu tiri, berusaha menjodohkannya dengan seorang wanita bernama Ranti. Namun, ia tidak m...