Vote
Vote
VoteAyo guys VOTE
HAPPY READING GUYS 😉
***
"Haloooo emmm... Hah! Iiiiish. Hemmm..." Jawab Bianca dengan malas ketika seseorang secara sengaja memaksanya harus bangun disela istirahat malamnya.
Dengan mata masih terpejam, tangannya merabai nakas di samping tempat tidurnya dan mencoba mengambil benda kotak tipis berwarna putih yang sangat akrab dengan mahluk bernama Bianca.
"Hmmh.... Sabar sabar, iya ini aku lagi buka Leti." Jelasnya kepada seseorang melalui ponsel nya.
"Ckk...! Silau banget" gerutunya saat si Leti alias Leptop Putih kesayangannya mulai mengeluarkan cahaya kemilaunya, khas leptop baru hidup. Benda ini lebih dia butuhkan melebihi underwarenya.
Tanpa disadari matanya mulai tertutup lagi saat menunggu Leti sepenuhnya bisa dioperasikan. Dan dia tetiba tersadar karena lawan bicaranya sudah berteriak di ujung sana.
"Astaga!" Kagetnya sampai ponselnya terlempar di atas selimut putihnya. Dia segera mengambilnya kembali. "Sorry sorry, aku ketiduran. Iya iya, ini lagi aku buka". Finally dia kembali melek dan mengolah data yang akan dipresentasikan bosnya beberapa jam lagi di negeri seberang.
***
"Mana Bianca?" Tanya Sellen, sahabat Bianca sejak Junior Hight School kepada Leo, teman kerja satu divisi dengan Bianca.
"Tadi di pantry kayakny" kata Leo malas sembari melewati Sellen. Sellen sudah sering mengunjungi Bianca di kantornya, sehingga teman kantor Bianca pun sudah akrab dengannya.
Selen segera melangkahkan kaki jenjangnya menuju pantry dan boom!, dia menangkap basah sahabatnya itu lagi ngiler di meja pantry, padahal kopi yang di tangan kanannya masih terasa panas.
"Astaga Biancaaaa!" Bentak Sellen membangunkan tidur siang Bianca.
"Hah!", Bianca terbangun dan spontan berdiri dari kursinya. Dia menyisir ruangan tempatnya berdiri dan begitu melihat keberadaan Sellen dia langsung kembali meletakkan kepalanya di meja.
"Ck, kok tidur lagi sih. Kamu lupa ya. Bianca! Ayo bangun" kesal sellen dan mengangkat paksa kepala Bianca.
"Aaaaah iya iya iya" Bianca menyerah dan memilih menegakkan badannya. "Ada apa sih. Lagian ini masih siang, kenapa kamu disini. Gak kerja?"
"Aku bukan budak kerja kayak kamu ya beb. Ayo cepetan. Kita kan ada janji makan siang. Kamu lupa?"
"Oh ya", jawab Bianca yang masih belum on sambil menggaruk kepalanya.
"Astagaaa.... Pantas saja laki2 malas jalan sama kamu. Ayo cuci muka. Aku tungguin!" Paksa Selen dan syukurnya its working.
"Nah, itu dia" ujarnya menemukan sosok yang dicarinya di coffee shop dekat kantorny. Sellen segera menarik lengan sahabatnya yang masih mencoba membenarkan rambutnya yang belum disisir beberapa hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Side Bianca 18++
RomanceKerasnya kehidupan kota seperti tidak memberikan pilihan pada seorang gadis bernama Bianca N Illeana untuk dapat bertahan seorang diri. Workaholic ini merasa bahwa seorang perempuan tidak membutuhkan laki2 dalam kehidupannya. Keberadaan Sellen, saha...