Vote
Vote
VoteAyo guys VOTE
HAPPY READING GUYS 😉
***
"Sial sial sialllll!" Teriak Bianca di dalam apartemennya berkali2. Merutuki kebodohannya. Bagaimana mungkin dia bisa minum alkohol, minum soda saja bisa membuatnya sendawa semingguan. Hari ini dia harus menemani Selen persiapan terakhir. Tapi rasanya dia tidak ingin menunjukkan batang hidungnya di depan siapapun.
Dok dok dok (pintu kamarnya digedor)
'Ah, itu pasti Selen' malasnya semakin menarik selimutnya.
"Hai pemalas. Buka pintunya!!"
Dok dok dok dok (semakin keras gedorannya)
Bianca semakin ketakutan akan kemarahan temannya.
"Hei bocah, jangan sampai aku bom ya. Cepat keluar. Aku tau kau di dalam. Biancaaaa!!!" Kesal Selen karena tidak kunjung di buka.
Akhirnya dengan tertunduk Bianca membuka pintunya. Dia takut memandang wajah sahabatnya saat marah. Dia pasti lebih menyeramkan ketimbang mamak Beruang yang marah karena anak barang diskon incarannya dibeli orang duluan.
"Kenapa menunduk! Hah! Bisa bisanya kamu tidak menemaniku di hari terakhirku dasar bocah!" Selen memukul lengan Bianca berkali2 kesal. Bianca hanya diam.
Karena Bianca tidak menjawab akhirnya Selen meninggalkannya menuju dapur dan mengambil air dingin di kulkas. Otaknya kepanasna dengan sikap sahabatny ini. Bianca mengikutinya kebelakang, persis seperti anak kecil tertangkap basah mencuri mangga tetangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Side Bianca 18++
RomanceKerasnya kehidupan kota seperti tidak memberikan pilihan pada seorang gadis bernama Bianca N Illeana untuk dapat bertahan seorang diri. Workaholic ini merasa bahwa seorang perempuan tidak membutuhkan laki2 dalam kehidupannya. Keberadaan Sellen, saha...