My Choose

1.6K 113 20
                                    

Vote
Vote
Vote

Ayo guys VOTE (Tekan gambar bintang yang ada di kiri bawah layar ya)

HAPPY READING GUYS 😉

Eh, comment dong...
Biar tambah semangat Up-date nya

Ok,
Comment
Comment
Comment

***

"Minum dulu" bujuk Andrew memberikan sebotol minuman bersoda. Sayang, bukannya diminum malah dipelotin. "Ck iya iya aku jelaskan, hmmmh..." Dia duduk di kursinya sedang bianca duduk di sofa sebrangnya.

"Dari mana ya" bingung andrew.

"Sebenarnya apa hubungan kamu, harry dan abbias? Oh, satu lagi Hana, akh rasa dia tau sesuatu yang aku tidak tau"

"Huufftt... Sebenarnya aku sudah mengatakannya, aku dan abbias dulu bersahabat, dan patner kerja"

"Sekarang?"

"Hmm... Akan ku ceritakan, tapi tolong jangan kau sampaikan pada sisy" bianca mengangguk.

"Semuanya baik2 saja sampai Hana mengatakan jika ternyata dia mencintai Harry. Tapi Harry menolaknya"

"Ya jelaslah"

"Dulu tidak ada yang tau tentang hubungan aneh mereka. Harry mulai menjauhi Hana, sampai pada kejadian memalukan itu" kening bianca mengkerut bertanya2. "Harry mencium Abbias di depan umum, saat ulang tahun sisy ke 14. Hebat kan"

Bianca seketija mengingat kejadian dirinya yang melihat kelakuan menyimpang abbias. Mengerikan. Dia bisa merasakan yang dirasakan Hana.

"Hana depresi, mengisolasi dirinya dari orang lain, dan aku sudah meminta tolong pada mereka untuk berpura2, tapi harry selalu menolaknya. Bahkan, ajaibnya, semua proyek kerjasama kami jatuh valid"

"Jadi?"

"Nah, keanehan mulai muncul 1,5 tahun lalu. Tetiba abbias datang, membuat kekacauan dikantor, dan setelah itu memberikan semua bisnis gelapnya padaku lalu menghilang"

"Kenapa?"

"No one know?" Bahunya mengedik bingung.

"Aneh?"

"Daaan.... tetiba 2 bulan lalu datang, kembali membuat onar, dan menanyakan keberadaan istrinya. Aku saja bingung. Sejak kapan dia kembali normal?" Bianca diam dan berfikir keras.

"Kasihan Hana"

"Hmmm... Jangan ungkit2 didepannya. Sudah cukup penderitannya selama ini"

"Dan kamu, kenapa berbohong? Kamu bukan gay sialan" bianca melempar bantal ke wajah andrew.

"Aku tidak pernah mengatakannya. Kau yang menyimpulkannya sendiri" jawabnya santai.

"Hmm... Iya juga. Tapi... Kenapa kamu tidak mengambil salah satu bitch kamu untuk jadi pacar pura2 kamu?"

"Mereka? Aku tidak suka"

"Oooh, jadi kamu kenyukaiku?"

"Hmm... Not bad" dengan mata yang naik turun menyisir tubuh bianca.

"Sialan!" Kembali melempar bantalnya. Andrew tertawa puas.

"Jadi ini clubmu?"

"Hmm.... Ini kerja malamku, kerja siangku di kantor"

"Tapi, aku tidak pernah melihat abbias di club. Bahkan dia selalu pulang malam karena banyak kerjaan di kantor"

"Ah, itu bisa2 dia saja. Menipumu"

Black Side Bianca 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang