Surprize

2.5K 134 6
                                    

Vote
Vote
Vote

Ayo guys VOTE (Tekan gambar bintang yang ada di kiri bawah layar ya)

HAPPY READING GUYS 😉

***

2 minggu kemudian

Bianca telah menyiapkan sebuah kejutan. Kejutan yang dia harap bisa membuat lelaki tuanya bahagia.

"Ada apa sayang?" Tanya abbias dari ujung telfon, dia masih di kantor.

"Nanti pulang jam berapa?"

"Kenapa? Mau dibelikan makanan?"

"Emm...  Enggak, eh, boleh deh. Ice cream vanila yah"

"Ok, baiklah  ada lagi?"

"Udah, ya dah, aku tunggu ya sayang. I love you"

'manis banget dia, tumben' bingung abbias.

"I love you honey"

Bianca sudah menyimpan kue bikinannya dan kado specialnya. Dia menunggu abbias dengan gelisah dan tidak sabar. Tanpa disadari, dia sampai tertidur di sofa karena terlalu lama mengunggu.

Abbias pulang dan mendapati wanitanya sudah ketiduran. Dirinya yang memang sudah lelah, ditambah lagi bianca sudah tidur, kehilangan selera makan. Setelah memindahkan bianca ke ranjang, dia segera mandi dan ikutan istirahat.

Bianca terbangun karena suara aneh disampingnya. Matanya segera terbuka dan teringat. Ah, harusnya dia memberikan kejutan pada abbias. Tapi, ada yang aneh.

Perlahan bianca menyentuh lengan abbias yang bergetar. Giginya pun menggertak. Ada apa dengannya. Bianca meletakkan tangannya dikening abbias.

'ah, dia demam' segera bianca menyibak selimut abbias membuat abbias semakin menggigil dan meracau. 'dingiiin hmmm dingiin'

Bianca kebingungan. Dia menyelimuri abbias lagi. Dipeluknya dengan erat untuk menghangatkannya. Tapi gemetarnya tidak kunjung mereda. Bibir nya yang memucat membuat bianca semakin ketakutan.

"Sayang.. bangun sayang.. sayang..." Abbias sudah tidak bisa merespon lagi. Segera bianca meloncat berlari membuka pintu dan menuju rumah Amanda.

"Amanda... Amanda..." Bianca menggedor2 pintu amanda. Amanda yang baru saja tertidur segera bangun dan keluar. "Egh... bianca. What happend?" Tanyanya menyadari kegelisahan bianca yang bergerak kebingungan.

"Help. . I need help. Please... Help me" pintanya segera sampai bingung ingin mengatakan apa. "He is fever and... OMG!" Lidahnya semakin sulit berucap.

"OMG! Wait wait, i will called Alano. Just came back. Wait" amanda segera memanggil alano dan bianca segera kembali takut abbias kenapa2. Akhirnya mereka membawa abbias ke rumh sakit. Setelah diberikan pertolongan pertama, tubuhnya mulai berhenti menggigil. Alano kembali tenang.

Bianca disana menemani abbias yang terlihat tidak terusik. Tidur terduduk disamping ranjang pesakitan, memegangi tangan lelakinya berharap ia akan segera siuman.

"Hon... Honey.... " panggil qbbias mengusap tangan bianca. Bianca terbangun. "Egmm... Kamu sudah bangun. Apa kamu butuh sesuatu?" Tanya bianca kebingungan. Abbias menggeleng. Bianca juga bingung. "Apa kamu lapar? Atau haus?"

"No..." Gelengnya lemah. Bianca mengusap2 dada lelakinya membuatnya nyaman. "Maaaf ya" pinta abbias yang merasa bersalah dengan kondisinya.

"Kenapa? It's ok" bianca menggenggam tangan abbias lalu menciumnya.

"Aku membuatmu khawatir" Benar, sakitnya abbias memang membuat bianca khawatir. Dia sampai lupa mengganti sandalnya dan masih menggunakan baju tidurnya.

Black Side Bianca 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang