Vote
Vote
VoteAyo guys VOTE (Tekan gambar bintang yang ada di kiri bawah layar ya)
HAPPY READING GUYS 😉
***
Selesai memasak, abbias membawa piring makan dan minum ke kamarnya. Disana bianca sudah duduk di pinggir ranjang dan tidak menghiraukan kedatangan abbias.
"Ayo makan" ajak abbias namun dia tetap diam. "Ayolah makan. Apa kamu tidak lapar". Bianca pun tetap diam. Abbias pun mendekatinya lalu tetiba menggendong bianca dan mendudukannya di atas ranjang.
"Makanlah, masih hangat", bianca tetap diam. Abbias mulai makan dengan memperhatikan tingkah wanita di depannya. Awalnya dia ingin bertahan dengan situasi ini. Tapi apa boleh buat, dia tidak twga melihat bianca sekacau itu.
Abbias meletakkan alat makannya di atas nampan lalu menyingkirkan nampan itu di atas nakas. Dia berbalik dan menatap bianca yang masih tertunduk diam.
"Kamu kenapa? Ayo makan" tanyanya baik. Tapi tidak direspon juga. Abbias mendekatinya dan duduk di depannya.
"Ayo makanlah. Kamu..."
"Aku mau pulang!" Jerit bianca membuat abbias terkejut dan reflek menutup mulut bianca dengan tangannya. "Lepas!"
"Kenapa berteriak?" Tanyanya masih terkejut
"Lepaskan aku. Kenapa kamu jahat. Kenapa kamu memperkosaku. Kenapa kamu mengurungku disini. Apa kamu mau menculikku? Untuk apa? Tidak ada yang perduli padaku. Ayo, lepaskanlah aku"
"Apa maksudmu?"
"Tidak akan ada yang menebusku bodoh. Aku ini tidak punya orang tua. Ayo lepaskan"
"Kamu fikir aku mau uangmu? Hahaha" abbias tertawa.
"Lalu apa maumu?"
"Ada2 saja kamu ini. Sudahlah. Ayo makan" ajaknya lagi. Saat abbias berdiri mengambil nampan, bianca pun berlari keluar dan hal ini sukses mrmbuat acra saparan pagi merek berantakan.
Abbias yang terkejut dengan kelakuan biancapun segera menyusulnya. Bianca terus berlari tidak perduli kakinya yang telanjang kesakitan menginjak bebatuan aspal. Sayang, mau sekencang2nya dia, abbias tetap laki2 kuat yang mampu menyusulnya.
"Bianca!!!" Jeritnya sembari menangkap tubuh Bianca.
"Aaaah!" Kaget bianca tertangkap. "Lepas! Lepas! Lepaskan aku! Lepaskan!!!" Dia meronta meminta dilepaskan. Tapi abbias tetap memanggulnya kembali ke kamar. Dia mampir ke dapur mengambil kotak P3K dan mengobatinya di kamar.
"Diamlah bianca!" Seru abbias karena bianca terus meronta.
"Tidak! Lepaskan aku sialan. Lepaskan!" Serunya terus memukuli abbias. Abbiaspun kesal lalu menangkap kedua tangan bianca dan menatapnya tajam. "Ka..mu.. tidak akan kemana2 tanpa izinku. Mengerti!"
"Kamu siapa atur2 hidup aku!"
"Sekarang aku yang akan mengobati lukamu dulu diamlah!"
"Tidak! Jangan sentuh akuuu" panjang bianca mendorong abbias. Abbias yang terjatuh segera bangun dan menangkup wajah bianca. "Aku, tidak akan membiarkan laki2 manapu menyentuhmu. Paham!"
"Apa urusanmu terserah aku"
"Tidak tidak. Tidak akan. Kamu hanya milikku. Tidak akan ku izinkan kamu keluar dengan sifat liarmu"
"Hei, kamu siapa mengatur hidupku"
"Terserah! Kamu tidak akan kemana2 tanpa aku. Mengerti!"
"Gak! Aku mau keluar" Karena kesal dengan tingkah bianca, abbias segera mendorongnya dan melumatnya, posisinya yang menindih bianca benar2 membangkitkan gelora pagi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Side Bianca 18++
RomanceKerasnya kehidupan kota seperti tidak memberikan pilihan pada seorang gadis bernama Bianca N Illeana untuk dapat bertahan seorang diri. Workaholic ini merasa bahwa seorang perempuan tidak membutuhkan laki2 dalam kehidupannya. Keberadaan Sellen, saha...