Vote
Vote
VoteAyo guys VOTE
HAPPY READING GUYS 😉
***
Dan disinilah dia. Setelah menahan rasa sakit karena berdiri hampir 30 menit mempresentasikan hasil kerja perusahaannya. Wajahnya kusut, hatinya yang kacau, dan jangan lupa pakaiannya yang belum diganti dari pagi. Bagaimana lagi, dia belum sempat membeli pakaian. Ini semua ulah bos nya yang selalu merepotkannya.
Usai rapat ditutup, kepala Bianca langsung terjatuh di atas meja. Keningnya berusaha menahan pusing akibat lapar dan banyaknya kerjaan. Dia mengatur nafasnya pelan2.
"Thank you so much Bianca. Kamu selalu bisa diandalkan" sanjung Melly, si bos kesayangan Bianca. Bianca hanya bisa mengacungkan jempol tanpa merubah posisi kepalanya.
"Apa kamu baik2 saja" Bianca kembali mengacungkan jempol. "Ya sudah. Kembalilah ke kamarmu. Istirahatlah. Besok kita akan lanjut diskusi"
'Besok? Ini saja sudah tengah malam. Gila!' umpatnya tapi tertahan. Setelah sepi Bianca berusaha mengangkat kepalanya perlahan. Dia memegangi tengkuknya sembari memijitnya pelan2. Pegal.
"Ya Tuhaaaan.... Eghmmm.... Untung asli, kalau orplas pasti dah hancur badanku ini. Egmm..." Bianca mulai mengemasi barang2nya dan berjalan keluar. Tempat pertama yang ditujunya adalah toilet. Dia membasuh wajah lelahnya.
'Kasiannya kamu. Nanti kita facial ya' ujar Bianca mengamati wajahnya. "Duh laper", dia segera ke resto dan memesan makanan. Sembari menunggu dia memilih menikmati udara segar di luar. Dingin, tapi segar.
"Tidak bisa tidur hmmm..." Suara laki2 dibelakangnya yang kini berdiri disampingnya. Bianca menaikkan arah matanya.
'oh, henry' fikirnya
"Kenapa kamu belum tidur. Yang lain sudah pada tidur. Boleh bergabung?" Tanya henry. Belum juga di jawab, seorang waiter mengantarkan 1 piring noodle seafood dan segelas juice apple.
"Owhhh.... Someone hungry?" Bianca terkekeh malu.
"Sorry, but i'm starving. No breakfast, no lunch no dinner. So... May i?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Side Bianca 18++
RomanceKerasnya kehidupan kota seperti tidak memberikan pilihan pada seorang gadis bernama Bianca N Illeana untuk dapat bertahan seorang diri. Workaholic ini merasa bahwa seorang perempuan tidak membutuhkan laki2 dalam kehidupannya. Keberadaan Sellen, saha...