Vote
Vote
VoteAyo guys VOTE (Tekan gambar bintang yang ada di kiri bawah layar ya)
HAPPY READING GUYS 😉
***
Abbias hanya bisa bernafas lega setelah bianca menuju kamar. Meskipun dia tau bianca masih belum menerima keputusannya.
Bianca masih mogok makan sampai siangnya. Dia benar kacau karena keputusan yang diambil abbias. Dia teringat pekerjaannya, selen, mike. Ah, pasti semua mencarinya.
'kenapa si kamu harus semengejutkan ini yas. Aku benar2 tidak mengerti dengan jalan fikiranmu. Ini semua terlalu rumit dimengerti.
"Ayo kita makan di luar. Akan ada pertunjukan teater, ayo kita lihat" ajaknya dan tidak dihiraukan bianca.
"Ayolah bii, kamu butuh suasana baru. Ayo keluar. Kamu bisa sakit. Aku akan mengajakmu menikmati kuliner khas granada"
"Pergilah. Aku di rumah saja"
"Aku tidak akan meninggalkanmu, ayo"
"Aku lelah"
"Kamu sakit kalau tidur terus, come on bii" kali ini lebih persuasif. Abbias duduk disampingnya lalu membujuknya baik2.
"Kamu lupa, aku tidak membawa apa2 kesini. Aku bisa mati kedinginan"
"Sudah aku siapkan. Ayolah honey..." Bujuknya menciumi wajah bianca.
"Iya iya, hentikan yas hentikan..."
"Good. Aku akan menunggumu di depan"
Benar saja, saat bianca membuka lemari, ada pakaian perempuan disana. Ini berarti dia sudah merencanakannya sebelumnya.
'OMG! Dasar laki2 aneh!' kesalnya namun tetap memilih pakaian. Seyelah mendapatkan tampilan kesukaannya, bianca pun keluar menemui lelakinya.
"Pakailah ini" abbias memberikan sepatu boat khusus untuk bianca. "Ini akan melindungimu dari dingin. Ayo"
Mereka melaju menggunakan mobil baru abbias.
"Ini mobil siapa?"
"Mobil kita. Kau suka?"
"Apa berpengaruh aku suka atau tidak?" Jawab bianca melengos ke kaca. Abbias mengusap kepala bianca merasa kasian padanya.
"Kita akan makan dulu atau langsung ke teater?"
"Terserah. Lebih cepat lebih baik" jawab bianca dengan bibir monyongnya. Abbias merasa terhibur sekaligus kasian dengan tanggapan bianca.
Abbias mengajaknya masuk ke gedung pertunjukan. Sudah sangat ramai orang disana. Bianca hanya diam. Abbias menggenggam tangannya dan meletakkannya di dadanya.
Bianca merasa asing di sini. Teelebih mendengar pembicaraan orang2. Dia ingin segera pulang dan tidur. Dia malas sekali. Sebenarnya orang2 disana terlihat baik dan ramah. Hanya saja, bianca tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.
Abbias beberapa kali menegur dan menjawab pertanyaan orang di sana. Dia memperkenalkan bianca, hanya sebagai apa dia juga tidak faham. Maklum, beda bahasa.
"Mereka bicara apa?" Tanya bianca bingung.
"Membicarakan salah 1 pemain yang akan tampil. Dia sangat terkenal disini. Kamu pasti suka"
"Tapi aku tidak mengerti bahasa mereka, apanya yg mengerti" rajuk bianca.
"Lihatlah saja, nanti tanya padaku"
"Kenapa tidak menonton film aja. Ada translatenya kan setidaknya?" Balas bianca tidak mau kalah
"Hmm.... Nikmati saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Side Bianca 18++
RomanceKerasnya kehidupan kota seperti tidak memberikan pilihan pada seorang gadis bernama Bianca N Illeana untuk dapat bertahan seorang diri. Workaholic ini merasa bahwa seorang perempuan tidak membutuhkan laki2 dalam kehidupannya. Keberadaan Sellen, saha...