Comfort

1.8K 118 34
                                    

Vote
Vote
Vote

Ayo guys VOTE (Tekan gambar bintang yang ada di kiri bawah layar ya)

HAPPY READING GUYS 😉

Eh, comment dulu dong...
Biar tambah semangat Up-date nya

Ok,
Comment
Comment
Comment

***

Hari ini Ryan membawanya jalan2 berkeliling sekitar tempat tinggal mereka yang baru. Dia belum menyampaikannya pada bianca kemana mereka akan pergi.

"Tuan"

"Panggil namaku saja bi"

"Apa boleh begitu, akukan bekerja padamu. Jadi, aku akan tetap memanggilmu tuan" kekeuh bianca.

"Kalau begitu diamlah" ujar Ryan.

"Kenapa? Gak suka? Tuan tuan tuan tuan tuan tuan..." Bianca terus mengulang2nya, sengaja membuat Ryan kesal.

"Diamlah bi" jawab ryan masih focus memperhatikan jalan.

"Tidak mau, tuan tuan tuan tuan tuan..." Dia terus meledeknya. Tetiba Ryan membungkam mulut bianca dengan tangan kanannya. Ryan meliriknya dan saat yakin bianca telah diam, dia kembali membukanya. Bianca yang merasa kreativitasnya dihalangipun memasang wajah murungnya.

Setelah beberapa menit diam, Ryan meliriknya penasaran, dan ternyata bianca melakukan hal yang sama. Mereka seperti seorang pencuri yang pengintip pencuri lainnya. Mereka tertawa melihat ekspresi masing2.

 Mereka tertawa melihat ekspresi masing2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan marah. Aku tidak membayar nenek2 untuk menemaniku kencan" bujuk Ryan mengusap kepala bianca.

"Kalau begini apa aku cantik" balasnya mencium pipi Ryan, membuat ryan tersenyum manis. "Tuaaaaan" ledek bianca lagi dan sontak membuat Ryan ingin membalasnya dengan mencubit pipi bianca, sayang bianca sudah lebih dulu mengantisipasinya.

"Kau meledekku hmm... Awas kau ya, kalau aku sudah tidak mengemudi, akan ku balas" ancam Ryan dengan terkekeh.

"Aiiiuh, kau serius sekali tuan.... Coba aku lihat tanganmu, waaah.... Garis tanganmu sangat menyedihkan" lanjut bianca mengerjai Ryan dengan sok menjadi peramal.

Mendengar guyonan bianca membuat perjalanan semakin menyenangkan. Ryan menarik tangan bianca lalu menciumnya. "Thanks"

"Why?" Tnya bianca memandangi tangannya yang kini di dekap di dada ryan.

"To sell your self" jawabnya lagi.

"Hehehe... Kau senang?"

"Hmm....." Melihat senyuman di wajah Ryan membuat bianca gemas lalu mencium pipinya.

" Melihat senyuman di wajah Ryan membuat bianca gemas lalu mencium pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Black Side Bianca 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang