Vote
Vote
VoteAyo guys VOTE
HAPPY READING GUYS 😉
***
"Hai, sorry. Sudah dari tadi ya?" Tanya Bianca saat sampai di restoran ternama ini.
"Tidak juga. Duduklah. Baru selesai kerja?"
"Hufttt... Untunglah. Iya. Biasa... Kerjaan menumpuk. Sudah mau pergi, masih ada aja yang salah" jawab Bianca sembari duduk lalu membetulkan kerah bajunya.
"Jadi, ada apa tiba2 traktir makan?"
"Sepupuku yang tempo hari saat di Ausy, masih ingat?"
"Mmm... Yang menikah dengan mantanmu?"
"Iya, dia akan kesini besok. Dia akan menghadiri seminar apa gitu, aku juga tidak begitu tau. Sebagai seorang specialis mata dia memang sering menghadiri seminar2 kesehatan. Ayahku mengundangnya untuk mampir, jamuan malam"
"So?" Lanjut bianca
"Temani aku lagi ya" bujuk Henry dengan senyum manisnya.
"Uuuwaw.... Sandiwara lagi?" Bianca meletakkan sendok makannya lalu mengambil minum.
"Ayolah... Dia pasti menanyakan mu ke ayahku"
"Lalu, bagaimana jika ayahmu tau?"
"Aku akan izin padanya"
"Ah, ini akan rumit. Kamu mengaku saja. Atau bilang kalau kita sudah putus"
"Dan membiarkannya berharap padaku?" Tanya Henry semakin membuat Bianca bingung.
'kenapa jadi aku yang merasa bersalah. Ini kan urusannya. Dasar!'
"Bagaimana?" Tanya Henry
"Kapan?" Tanya Bianc.
"Pekan depan"
"Akan ku fikirkan. Tapi aku tidak bisa janji dan kamu harus janji akan membicarakan hal ini kepada Mr.Rob dan adikmu. Aku tidak mau mereka salah sangka"
"Sip" lalu mereka melakukan cheezz. Dipertengahan makan tetiba ada pesan masuk.
'Dia?' buru2 Bianca membaca pesannya.
"Temui aku di tempat terakhir kita bertemu, sekarang"
'sekarang? Haduh, bagaimana ini?' Bianca jadi gelisah.
"Ada apa?" Tanya Henry?
"Emmm... Aku ada urusan mendadak. Bolehkah aku duluan?"
"Owh...., Aku antar?"
"Tidak usah repot2. Kamu skesaikan dulu saja makananmu. Maaf ya Henry"
"That's ok. Hati2 Bianca" bianca meninggalkan Henry dengan seulas senyum manis di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Side Bianca 18++
RomanceKerasnya kehidupan kota seperti tidak memberikan pilihan pada seorang gadis bernama Bianca N Illeana untuk dapat bertahan seorang diri. Workaholic ini merasa bahwa seorang perempuan tidak membutuhkan laki2 dalam kehidupannya. Keberadaan Sellen, saha...