Incident

1.8K 115 57
                                    

Vote
Vote
Vote

Ayo guys VOTE (Tekan gambar bintang yang ada di kiri bawah layar ya)

HAPPY READING GUYS 😉

Eh, comment dulu dong...
Biar tambah semangat Up-date nya

Ok,
Comment
Comment
Comment

***

Hana berdiri di luar ruang operasi dengan penuh doa dan harap. Menunggu lampu itu mati dan mengeluarkan orang yang paling dicarinya selama ini. Dia tidak menyangka jika kejadian mlm ini membuatnya bertemu dengan sosok yang tengah dicarinya.

"Itu Max, ajudan Abbias" jawab andrew saat melihat Hana seolah bertanya2 sosok yang pertama kali didapatinya di IGD malam itu.

Ternyata laki2 yang selama ini diincarnya adalah orang terdekat abbias. 'Kenapa harus begini lagi?' ujarnya kecewa. Tapi  dia segera menepis fikiran itu dan memantau kondisi Max. Terlalu banyak luka memar dan benda tajam, dia harus dioperasi untuk 2 luka tusuk yang mengenai punggung dan lengannya. Luka itu terlalu lebar dan mengeluarkan banyak darah.

"Ada 4 korban disana, 2 dipastikan meninggal, dan 2 lagi kritis" seorang dokter memberikan keterangan pada seorang wartawan di lobi IGD.

"Kakak! Kak! Kakak sadarlah kak" Hana berusaha menyadarkan kakaknya yang tertegun bingung duduk di bangku sebuah ruang rawat. Sejak kelaur dari kamar jenazah, dia memang sering melamun.

"Ah?" Andrew mulai merespon dan mencoba mengumpulkan kesadarannya.

"Kak, kakak harus lihat ini" Hana segera menunjukkan sebuah kertas hasil uji lab kepada kakaknya, tidak peduli seberapa berat nantinya, dia harus memberi taunya.

Andrew mencermati isi tulisan dikertas itu. Dia mulai bingung harus membaca dari bagian mana.

"Ck, ini yang dibaca" Hana menuntuk sebuah kata di ujung tabel baris kedua.

"Positif?" Liriknya pada Hana bingung.

"Bianca hamil" jawab Hana semakin membuat Andrew terkejut dan semakin sedih.

"Dokter memberikannya saat aku menunggu operasi Max slesai. Kita harus segera mengurus kekacauan ini kak. Jika kakak tidak mau kasus ini terblowup ke media massa" saran Hana mencoba tabah.

"Hemm.... Aku sedang berfikir sy. Ck... Hmm... Ada apa sebenarnya ini" pusingnya memegangi kepalanya yang sempat berputar tadi.

"Biar kubantu" tawar seseorang dibelakang mereka. Hana dan Andrew kompak melihatnya bersamaan.

"Ah kamu"

"Aku akan minta Ron mengurus berita ini selagi kalian membereskan kekacauannya"

"Thanks" dan mereka terdiam. Sama2 terdiam, kebingungan harus bagaimana.

Ini masih malam. Jauh dari sinar matahari. Membuat semuanya serasa mimpi.

3 hari kemudian

"Jangan... Jangan... Tuaaaan...." Lirih suara Max membangunkan Hana yang tertidur disampingnya.

"Max... Kau bangun? Max..." Perlahan Hana mengusap2 lengan Max, mencoba menyadarkannya. Dan itu berhasil. Matanya terbuka, tapi disusul dengan kebingungan luar biasa.

"Aku dimana? Dimana tuan? Dimana...?"

"Kau dirumah sakit Max. Tenanglah, lengan dan punggungmu baru dioperasi. Tenang, nanti lukamu terbuka" Hana mencoba menenangkannya.

"Kau? Hana, dimana bianca? Dimana tuanku, katakanlah"

'hah? Dia mengenaliku, dia menyebutkan namaku?' fikir Hana terkejut.

Black Side Bianca 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang