Vote
Vote
VoteAyo guys VOTE
HAPPY READING GUYS 😉
***
Suasana semakin gelap dan sunyi, belum ada tanda2 keberadaan bianca disini. Hanya ada 3 orang laki2 yang menjaganya di depan pintu. Sebenarnya bukan hal yang sulit bagi Ryan untuk melarikan diri dari sini. Tapi jika dia pergi, dia tidak akan tau dimana keberadaan bianca. Dia hanya butuh menunggu, karena pasti mereka datang untuk melakukan sesuatu.
Baru beberapa menit difikirkan dan pintu itu terbuka. Ryan tidak sabar menunggu apa yang akan terjadi kemudian. Sayang, kali ini bukan hanya penjahat itu yang masuk tapi juga Andrew dengan wajah sumringahnya. Sukses membuat Ryan menggelengkan kepalanya.
Setelah mengikat Andrew duduk disamping Ryan, merekapun pergi. Ryan hanya mampu menggeleng lemah melihat keberadaan Andrew di depannya.
"Apa yang kau lakukan disni?" Tanya Ryan bingung.
"Hehehe..... Aku takut kamu merasa kesepian. Apa kabarmu dude? Kau senang aku ada disini? Bagaimana ini, aku sudah menemukanmu tapi akupun terikat" ujar Andrew dengan lugunya, lebih ke bodoh sepertinya.
"Ya Tuhaaaan.... Harusnya aku sadar jika ini memang bukan duniamu
Drew". antara sadar dan kecewa Ryan dibuatnya.
"Hemmh.... Baiklah, setidaknya aku tidak akan mati duluan" ujar Ryan masih dengan ketidakpercayaannya. Bagaimana tidak, orang yang diharapkannya akan memberikan pertolongan, justru kini duduk lebih tidak berdaya bersamanya.Memang ini bukan dunia Andrew. Selama ini dia hanya bermain dibalik layar, karena sesungguhnya ini dunia Abbias yang diberikannya atas dasar pertemanan.
"Ada berapa orang digedung ini?" Tanya Ryan kembali, berharap Andrew dapat membantunya mengingat orang2 yang dilewatinya untuk sampai ditempat ini karena mata Ryan ditutup tadi.
"Aku tidak ingat" jawabnya polos tanpa berfikir, seolah itu hanya sapaan pertemuan. "Tenang saja, mari berdoa agar mereka (Max dan Jhon) merasa kehilangan kita dan segera mencari kita" sungguh tindakan yang sangat tepat untuk ukuran seorang Andrew.
"Berdoalah. Semoga Perjalananmu tenang dan tidak menyakitkan" pasrah Ryan, dia memutuskan untuk berhenti berharap pada pertolongan orang lain.
Ryan mulai berusaha melepaskan ikatan di tangannya. Sayang, belum usai ikatannya terlepas, layar yang ada di depannya menyala dan menampilkan gambar bianca yang juga terikat di sebuah kursi.
"Shit! Apa yang kalian lakukan brengsek!" Keras Ryan melihat bianca begitu tidak berdaya disana. Bianca tertunduk lemah dengan beberapa luka di wajahnya. "Oh fuck! Kau menyakitinya. Aku sungguh akan membunuhmu bajingan!!!" Teriaknya semakin marah.
"Ah, kenapa mereka melakukan itu pada wanita hamil. Sungguh kurang ajar sekali" Andrew mulai muak dengan wajah datarnya.
Ryan melepaskan diri dan membantu Andrew dengan talinya. Segera dia keluar dan terjadilah perkelahian cukup pelik 3 lawan 1. Jangan berharap jika Andrew akan membantunya. Itu hanya impian semata.
Setelah berhasil melumpuhkan dan mendapatkan info keberadaan Harry dari anak buahnya yg sudah tak berdaya itu, merekapun segera naik ke lt.7 untuk menemuinya.
Mereka memasuki sebuah ruang yang luas dan gelap. Hall yang begitu luas di gedung tua ini membuat suasana semakin mengerikan. Bianca terikat diujung sana, tepat dipodium hall, dengan seorang laki2 disampingnya
"Bi" Ryan segera berlari ingin segera melepaskannya, tapi tidak semudah itu ferguso. Saat itu juga, keluarlah orang2 bertubuh kekar yang dengan sigap menghadang Ryan. Beberapa membawa pisau kecil dan lainnya hanya tangan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Side Bianca 18++
RomanceKerasnya kehidupan kota seperti tidak memberikan pilihan pada seorang gadis bernama Bianca N Illeana untuk dapat bertahan seorang diri. Workaholic ini merasa bahwa seorang perempuan tidak membutuhkan laki2 dalam kehidupannya. Keberadaan Sellen, saha...