Hana

1.7K 98 15
                                    

Vote
Vote
Vote

Ayo guys VOTE (Tekan gambar bintang yang ada di kiri bawah layar ya)

HAPPY READING GUYS 😉

Eh, comment dulu dong...
Biar tambah semangat Up-date nya

Ok,
Comment
Comment
Comment

Yang kemarin penasaran sama rencananya Andrew, jangan buruk sangka dulu ya....

Simak sampai akhir

Shabaaaar ya shaayyy

Oh ya, banyakin Comment ya

***


"Hmmmh..." Abbias mendengus malas. Sudah setengah jam dia menunggu Harry keluar dari kamarnya. Ini pertama kalinya setelah sekian lama akhirnya mereka keluar bersama.

"Sorry, apakah terlalu lama?" Manjanya dengan wajah seolah menyesal sembari turun dari tangga dan menghampiri Abbias yang sudah berdiri.

"Ayolah, ini sudah malam. Mau kemana kita ini sebenarnya"

"Tenanglah. Sini kurapihkan dasimu" dia merapihkan kembali dasi kupu2 abbias lalu tersenyum manis dan mengajak abbias memasuki mobil yang sudah terparkir di depan rumahnya. Tidak ada Max. Hanya ada Bryan di depan bersama supir.

Siang tadi, Harry membujuk Abbias untuk datang ke acara kenalannya. Sesungguhnya, Abbias belum siap kembali ke dunianya yang lama. Fikirannya pun masih tertuju pada Bianca. Tapi bukan Harry namanya jika tidak bisa membuat Abbias menuruti kemauannya. Hal yang membuat akhirnya Abbias sempat kabur tanpa pesan.

Mobil mulai merapat kesebuah hotel yang sangat terkenal dan ramai. "Hei, jangan melamun, ayo turun" Harry mengelus lengan Abbias dan mereka turun. Hubungan antara Abbias dan Harry bukan lagi rahasia bagi semua orang. Semua rekanan mereka tau apa yang terjadi antara keduanya.

Hal ini tidak luput dari partisipasi Hana. Seorang gadis kecil yang malam ini merayakan 17 tahunnya. Mata Abbias melebar saat mendapati nama 'Hana' disebuah ucapan. Matanya seketika melayang ke arah Harry yang sedang mengobrol dengan seorang wanita kenalannya.

'apa dia tidak salah datang?' batin abbias. Dia yang tadinya akan mengambil segelas minum segera mendekati Harry dan menyentuk bahunya. Harry mengerti maksud abbias dan sedikit bergeser. Mata para garis masih memperhatikan mereka berdua.

'pasti mereka membicarakanku' batin abbias tidak nyaman.
(

Comment yaaa....)

"Ada apa?" Tanya Harry menyadarkan Abbias.

"Hana? Seriously?" Tanya Abbias bingung.

"Hmm... Why? Itu sudah masa lalu. Santai saja. Nikmati pestanya"  jawab Harry sangat santai sembari memberikan segelas wine yang diambilnya dari waiter yang lewat kepada Abbias. "Aku cuma butuh mereka tau, kamu cuma milikku" dan menyesap wine di tangannya. (Masa lalu?)

"Ayo turun" Harry mengajak Abbias turun ke lantai club dance bersama yang lain. Meskipun awalnya Abbias hanya diam karena masih bingung dengan kelakuan kekasihnya itu tapi kelamaan dia ikut larut dalam ramainya musik malam itu.

"Aku haus" Harry beranjak mendekati bartender dan memesan 2 gelas minuman lalu membawanya kesebuah ruangan. Abbias mengikuti kemana Harry duduk sekarang. Baru sebelah kaki memasuki ruangan, Abbias sekelibat melihat sosok yang menjadi kegelisahannya saat ini. Langkahnya terhenti, degup jantungnya semakin cepat.

Black Side Bianca 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang