"Duh boss, lo nggak bilang-bilang kalo masih idup. Sini, gue kasih minum dulu. Eh, ada bininya juga," Nicol menarik Rhafael dan Lorena masuk ke apartemennya.
Niatnya sih Rhafael mau nyuruh Nicol sama Dion buat selidikin siapa yang udah sabotase mobilnya. Dan beginilah kalo yang Rhafael kasih tahu itu adalah Nicol, bukannya Dion. Lama kelarnya pasti ini urusan.
"Nggak usah. Gue cuma mau bilang sesuatu sama lo." Rhafael menarik Nicol ke dalam kamar cowok itu. Nggak mau kalo Lorena denger. Ngomong-ngomong soal Lorena, beh... Mati-matian Lorena nolak ajakan atau lebih tepatnya paksaan Rhafael untuk ikut bersamanya ke jalanan. Ya, ke tempat dimana balapan liar kali ini dilaksanakan. Alasan Rhafael seperti biasa nggak masuk akal. Dia mau Lorena terlibat semua urusannya gara-gara waktu itu Lorena udah berani ngintipin dia pas lagi ada pertemuan rahasia sama Garry. Laki-laki yang diliat Lorena waktu itu adalah Garry.
Lorena nggak tahu Rhafael ngajak dia kemana. Daripada dismackdown sama Rhafael, ya Lorena ambil amannya aja.
"Ini bini lo makin cantik aja ya. Beda lah pokoknya sama Angel." Lorena cantik, pake baju model begini aja cantik. Rambutnya yang dicat unik dia kepang jadi satu. Manis deh pokoknya.
"Udah nggak usah ngalihin topik. Pokoknya lo temuin orangnya ya. Gue hubungin lo nanti," kata Rhafael.
"Tapi mereka nyangkanya lo udah jadi manusia bakar Rhaf," kata Nicol.
"Emang. Gue daftar pake nama samaran. Jadi mereka nggak curiga." Nicol menggut-manggut mendengar penjelasan Rhafael. Apa sih yang ngga bisa dilakuin Rhafael?
"Jutek aja neng, nggak dapet jatah bulanan ya?" Nicol masih aja gencar menggoda Lorena padahal udah dicuekin dari tadi.
"Nggak usah ngeledek ya," ucap Lorena malas.
***
Lorena melihat sekeliling. Rhafael udah ngilang entah kamana. Banyak orang. Dan mereka adalah orang asing. Di samping kanan dan kirinya ada Nicol dan Dion.
"Rhafael kemana sih?" tanya Lorena ke Dion.
"Lo nanti bakalan tahu," jawab Dion.
Tapi Lorena nggak bisa diem. Dia asing sama lingkungan dan situasi kayak gini. Mana banyak banget orang urakan disini. Banyak cewek pake baju kurang bahan, banyak pasangan lagi mesum. Lorena nggak biasa liat yang kayak gitu.
"Eng... Kapan pulangnya?" tanya Lorena.
"Habis Rhafael menang dong. Lo kenapa? Kebelet pipis, ayok gue temenin," kata Nicol.
"Nggak. Gue... Hm, kapan selesainya sih? Ini acara apaan?" tanya Lorena.
"Eh, ada upik abu bau disini," bukan jawaban dari Dion ataupun Nicol, malah setan keriting yang nongol.
Nicol udah melengos begitu Angel muncul. Padahal udah dikasih pelajaran, masih aja berani muncul di depan Lorena. Angel and the gank, beberapa waktu lalu dikerjain sama Dion dan Nicol. Masing-masing dari mereka dikunciin di gudan yang berbeda. Sambil ditemenin makhluk mungil pandai manjat dan terbang. Kebayang kan gimana reaksi mereka bertiga liat kecoa terbang sama tikus gudang semaleman penuh? Pokoknya begitu keluar, mereka keliatan kayak zombi asli. Udah pada nggak bisa dikenalin saking rusaknya.
"Col, kapan selesainya ini?" tanya Lorena lagi. Nggak sudi nanggepin omongannya Angel.
"Belum tahu. Nah itu si boss!" Nicol menunjuk ke sebuah mobil Jaguar XF sport warna merah. Di dalamnya ada Rhafael yang sedang mengendarainya.
"Heh, lo bertiga! Gue ngomong sama kalian bego." Angel akhirnya mencak-mencak karena nggak digubris sama ketiganya.
"Dan apa lo bilang tadi? Bukannya Rhafael ilang ya?" Angel ikut melihat arah yang ditunjuk Nicol. Dan bener aja, Rhafael lagi di dalem mobil itu sambil tetep konsentrasi. Angel tahu, itu Rhafael. Dan siapa yang orang-orang bilang ilang itu? Atau mungkin itu cuma hoax ya? Iya kali, iyain aja dah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet Destiny [MDS ¦ 2]✔
DragosteMarriage Disaster Series : 1. My Broken Wife 2. Bitter Sweet Destiny 3. That Woman 4. TBA *** "Nikah aja dulu, kawinnya entaran juga nggak apa-apa. Gitu kok repot." {\__/} ( • - • ) /> < \ NIKAH DULU *** Maun...