Kencan yang Memacu Adrenalin

3.7K 173 1
                                    

Lorena menautkan jari-jarinya di tali tas selempangnya. Dia seneng banget bisa nge 'date' sama Rhafael tersayang. Jadi berasa real couple gini, wkwk. Hari ini Lorena pilih pakai rok jins warna putih sepuluh centi di atas lutut dan sebuah kemeja warna biru muda yang lengan panjangnya ia gulung sampai 3/4. Rambutnya ia kepang satu. Lalu jangan lupa pake sepatu kets warna putihnya. Lorena siap!

"Yok berangkat!" Lore berseru riang sambil menarik lengan Rhafael.

"Ehm, tumbenan pake rok." Rhafael melihat rok yang dipakai Lorena.

"Kenapa? Lo nggak suka?" Rhafael menggeleng.

"Nggak juga. Ya udah, berangkat aja." Lore mengangguk dan berjalan sambil menggandeng tangan Rhafael.

"Pake mobil lo ya..." Lore berkedip-kedip genit.

"Iye."

***

"Rhaf, mau itu!!" Lorena menunjuk ke arah stand penjual permen kapas. Cewek itu menarik-narik lengan Rhafael dan tersenyum lebar. Rhafael pasrah digeret sama bininya ini dan berjalan ke arah stand itu. Pertama-tama, mereka bakalan jalan-jalan di taman kota dulu. Kencan unyu sambil makan permen kapas enak kali yaa...

"Dua ya bang, yang gedeee..." kata Lorena sambil nyengir.

"Siap neng."

Setelah mendapatkan permen kapasnya, Lorena sama Rhafael duduk-duduk manis di pinggir kolam. Ya ampun Lore, gitu doang lo sampe nangis bombay? Batin Rhafael. Nggak nyangka kalo cuma jalan kayak remaja alay gitu aja Lorena udah cengengesan kagak jelas.

Tapi siapa sangka kalo Lorena udah nyiapin sederet rencana buat ngabisin waktu hari ini. Lorena memakan permen kapasnya sambil ngeliatin Rhafael yang masih stay cool sambil makan permen kapasnya. Wagelaaa seehh... Makan permen kapas aja coolnya selangit. Rhafael itu gans bangeeet.

"Ehhh,  udah jam 10. Bentar lagi film yang mau gue tonton mulai ini. Buruan yukk," Rhafael kembali ditarik Lore.

"Kampret lu ah. Masa nonton beginian?" Rhafael menatap poster film yang ditunjuk Lorena setelah mereka sampai di bioskop.

"Yee, kenapa? Bagus tahuuu!" seru Lorena.

"Kagak lah. Gue mau nonton yang lain."

"Biar romantis Rhaf!"

"Romantis dari ketek lo!"

"Napa? Ketek gue wangi!"

"Nggak ya nggak, Na. Yang lain."

"Jangan bilang kalo lo takut. Ehehe... " Lorena menoel pipi Rhafael dengan iseng. Rhafael memalingkan mukanya. Sebel banget dia.

"Eh, ngga papa kali Rhaf. Entar peluk gue aja..." kata Lorena sambil tersenyum.

"Ya mana bisa gitu?! Gue nggak takut." Mau taroh mana harga diri seorang Rhafael Gravile kalo cuma nonton setan jejadian aja takut? Rhafael takutnya cuma sama Tuhan, halah!

"Ya udah yok!" Lagi-lagi Rhafael harus pasrah mendapat siksaan instan dari Lorena.

Penonton nggak terlalu banyak, karena emang film itu udah seminggu di bioskop. Lorena sengaja pilih nonton film horor aja supaya bisa pegang-pegangan sama Rhafael. Kapan lagi ye kan bisa peluk-pelukan sama husband sendiri. Baru masuk bioskop lampunya masih terang. Beberapa menit kemudian lampunya mulai padam karena bentar lagi filmnya mulai. Lorena memeluk popcornnya sambil cari posisi yang santai buat nonton.

"Rhaf, pegangin dulu. Gue mau silence hp bentar," kata Lore menyerahkan popcornnya ke Rhafael.

Nggak lama, film pun mulai. Lore sih sebenernya nggak takut sama film horor. Cuma nanti dia bakalan pura-pura takut aja biar dipeluk Rhafael. Asekk..

Bitter Sweet Destiny [MDS ¦ 2]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang