Tidak Akan Rela

4K 196 26
                                    

Netijen yang baik dan budiman, jangan lupa puter videonya ya...

Author's play list : Samantha Jade - Soldier

Happy reading...😍😍😍

***

"Lo pikir dengan ngelarang Lorena keluar rumah akan menghentikan gue? Nggak semudah itu Rhafael..." di balik senyum dan kacamatanya, orang-orang nggak akan menyangka jika sosok ini mampu melakukan segala hal untuk meraih keinginannya. Orang-orang yang mengenalnya akan menyebutnya dengan bajingan, gila, psikopat, maniak apapun yang menggambarkan kelainan jiwa seseorang.

"Revkan, tumben sekali kamu pulang." Johny Black berjalan dari ruang tengah, masuk ke dalam kamar putranya.

Revkan cuma diam. Malas meladeni bapaknya. Tapi Johny nggak butuh jawaban anaknya, dia udah tahu sifat Revkan luar dalam, "udah mati ya? Yang ini bertahan lama juga." kata Johny, lalu menyesap sedikit winenya.

"Cuma selingan." Revkan membolak-balik buku majalah otomotifnya.

"Ada yang kamu incar?" dari gelagat Revkan, John udah tahu kalo Revkan punya target lain.

"Yang ini beda. Aku suka." kata Revkan.

"Kamu bilang begitu ratusan kali." John tertawa, bapak sama anak sama gilanya.

Semua anak buah Black mengenal yang namanya Revkan Black. Sekarang bekerja di sebuah universitas swasta sebagai dosen. Masih muda, tapi otaknya cukup jenius. Siapa sangka cowok satu ini adalah seorang psikopat. Revkan suka sekali gonta-ganti cewek. Karena siapapun nggak bakalan bisa menolak pesonanya yang cenderung dingin tak tersentuh. Namun naas, nggak ada satupun dari mantan ceweknya yang berakhir selamat. Mereka semua mati di tangan Revkan. Revkan itu... Gila. Dia suka sekali denger jeritan dan tangisan dari korbannya. Terlebih waktu mereka lagi melakukan hubungan ehem-ehem. Johny melihat keanehan anaknya saat Revkan baru berumur 5 tahun. Bocah kecil itu sedang menyiksa anjing kecil peliharaannya hingga tewas. Tapi Johny tidak melakukan apapun untuk mengatasi keanehan anaknya. Namanya juga keluarga aneh. Kalo bapaknya aneh anaknya juga harus aneh dong.

"Tapi yang ini beda." kata Revkan sambil tersenyum iblis.

"Aku nggak akan bunuh dia kayak yang lainnya." lanjut Revkan.

"Siapa?" tanya John.

"Cewek cantik. Istri orang. Hahah..."

***

"Kenapa muka lo?" Rhafael menatapi wajah Lorena yang murung. Lorena cuma diam. "Lo nyesel? Kesel?" lagi-lagi Rhafael nggak dapet jawaban.

Lalu dengan gemas Rhafael menarik lengan Lorena, sehingga sekarang mereka berbaring dempet-dempetan di ujung tempat tidur. Rhafael menarik telinga Lorena dan berkata, "kalo lo mau lagi bilang aja!!! Gak usah gengsi!" Lorena langsung menonjok muka Rhafael.

"Budeq dah kuping gue." keluh Lorena.

"Akhirnya itu mulut ngeluarin bunyi juga. Gue pikir lo cuma bisa bilang ah eh oh doang sekarang...." ledek Rhafael.

"Lo nggak nyesel udah ngelakuin hal itu ke gue? Lo nggak mikir perasaan gue? Lo pikir gue seneng?" tanya Lorena kesal.

"Di bagian mananya lo nggak seneng?" kali ini muka Lorena merah padam.

"Gue tanya lo nggak senengnya di bagian mana? Na... Lo kejam tahu nggak jadi cewek. Lo nggak mikirin perasaan adek kecil gue! Lo pikir mentang-mentang lo slebor terus gue nggak doyan gitu? Mau berapa lama gue puasa hah?!" kali ini giliran Rhafael yang marah-marah. Lorena jadi kagok, bingung mau ngomong apa. Dia cuma syok aja, dan Rhafael pake acara bohong segala. Ya, Lorena nggak paham apa yang dirasain Rhafael. Semenderita itukah? Lorena jadi ngerasa bersalah sama Rhafael.

Bitter Sweet Destiny [MDS ¦ 2]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang