2. Sok Akrab!

4.6K 204 25
                                    

Hari ini pasukanku sedang Uji Coba Lapangan (UCL) di tempat nanti lomba.

"Anterin gue ke panitia nya, La." ucap Lala dengan menarik-narik tanganku.

"Nanti gue ketemu kakak kelas gila itu lagi." jawabku kesal.

"Oke, lo gitu ya sekarang." ucap Lala. Akhirnya aku pasrah saja untuk menemani Lala ke salah satu panitia, di sana ada tiga panitia yang sedang duduk.

"Kang, pasukan kita udah siap UCL." ucap Lala. aku sengaja menghadap belakang agar tidak terlihat oleh Dio.

"Oke, ayo!" ucap panitia tersebut.

Kami dan salah satu panitia itu menuju di pinggir lapangan.

"Engga usah ngumpet kali! Gue juga tau itu lo." ucap seseorang yang berada di sebelahku.

Aku pun menoleh ke samping dengan cepat, agak sedikit mendongak karena memang dia tinggi.

'Dia lagi - dia lagi.' Batinku kesal.

"Mulut itu di ciptain buat ngomong, bukan buat makan doang." ucapnya lagi.

Aku bergeser selangkah ke kiri, namun dia terus mengikuti hingga aku menabrak panitia lain.

"Maaf, teh." ucapku.

"Oh jadi ini yang suka diceritain Dio." ucap panitia tersebut yang membuatku terkejut.

'Jadi selama ini Dio selalu cerita tentang gue ke teman-temannya?' batin ku bingung.

"Dek, sebenernya dia itu suka-----" ucap panitia itu lagi dengan terpotong karena Dio segera menutup mulut temannya itu dengan tangan nya.

"Sstt... nanti aja gue sendiri yang bilang." ucap Dio seraya menutup mulut temannya itu.

"Apa salah hambamu ini." gumamku frustasi karena tidak mengerti apa yang terjadi.

"Salah lo? Lo terlalu menarik sampai bikin gue penasaran sama lo." ucap Dio dengan tatapan lurus ke depan.

Karena terlalu terkejut aku hanya diam saja dengan tatapan masih fokus ke arah lapangan, sama sekali tidak bergerak sampai pasukanku sudah selesai UCL.

Setelah pasukanku keluar lapangan, aku hendak menghampiri mereka. Namun di tahan Dio.

"Mau ke mana?" tanyanya.

"Ke sana." ucapku menunjuk ke ujung lapangan.

"Oj yaudah sana." ucapnya dengan mendorongku.

Sangat menyedihkan.

"Itu siapa? Kok kamu deket banget sama panitia nya." ucap pelatihku ketika aku sudah sampai.

"Gak tau kang, sok deket gitu." jawabku acuh.

Pelatihku pun berpamitan kepada panitia.

"Oh iya kang, itu anggota nya tolong di didik biar gak jutek dong!" ucap Dio sambil melirik ke arahku, pelatihku hanya terkekeh mendengar ucapan Dio. Aku mendelik kesal ke arahnya.

Setelah selesai UCL semua anggota di perbolehkan pulang dan akan berkumpul lagi pada pukul empat sore.

Seperti biasa sebelum lomba, pasukan dan beberapa anggota akan menginap di salah satu rumah yang dekat dengan tempat perlombaan. Mengapa? Untuk mempersiapkan semuanya. Dari sepatu boots putih, pdh, epolet, sarung tangan, topi polisi, dan lain-lain.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang